"Harus ada suara-suara yang didengar oleh elemen bangsa lain, bahwa juga ada para NU di luar struktur-struktur PBNU yang kemudian masih ingin memainkan politik kebangsaan, bukan politik kekuasaan."
"Orang juga bertanya apa sih yang didapat oleh PBNU, konsesi konsesi politik apa yang akan didapat, betulkah rumor yang ada bahwa NU akan dapat konsesi tambang. Worth it kah untuk ditukar dengan politik kekuasaan dan bukan politik kebangsaan dan menggadaikan marwah NU, misalnya kalau benar itu ya," jelas Gus Nadir.
"Dan saya merasa bahwa kenapa sih retorikanya itu ternyata netral tapi tidak netral," sesal Gus Nadir.***
Artikel Terkait
Margareth Aliyatul Maimunah: Erick Thohir Cocok Jadi Mentor Fatayat NU
Info A1 Gagal Jadi Cawapres Beredar Kabar Erick Thohir Kini Tagih Ratusan Miliaran Rupiah ke Pengurus PBNU
LBM PBNU: Forum Bahtsul Masail Sepakati Tak Ada Unsur Enzim Babi di Vaksin HPV
Sekretaris LPP PBNU Ingatkan Akar Konflik Agraria Pada Debat Cawapres ke 4 yang Bakal Digelar KPU Minggu Besok
Berbeda dengan Ucapan Viral Gus Miftah PKS Wahabi, Inilah Pendapat Bijak Kyai Muda NU Gus Baha Soal PKS