Nama pengungsi tersebut juga telah dihapus dari DPT.
Dengan fakta-fakta yang terungkap, klaim bahwa pengungsi Rohingya ingin memenangkan capres-cawapres tertentu pada Pemilu 2024 dapat dianggap sebagai hoaks.
Klarifikasi dari Kemkominfo memberikan gambaran yang jelas mengenai alasan kedatangan pengungsi dan menepis asumsi politis yang terkait dengan Pemilu.
Baca Juga: Soliditas Internal Terjaga, MK Tegaskan Gugatan Anwar Usman di PTUN Tak Berdampak
Masyarakat dihimbau untuk lebih berhati-hati dalam menyikapi informasi yang tersebar di media sosial, terutama yang berkaitan dengan isu sensitif seperti Pemilu.
Keterbukaan dan penelitian lebih lanjut menjadi kunci untuk menghindari penyebaran informasi palsu yang dapat merugikan stabilitas politik dan sosial.
Dengan demikian, mari kita bersama-sama berkomitmen untuk menjadi konsumen informasi yang cerdas dan terinformasi dengan baik demi keberlanjutan demokrasi di tanah air. ***
Artikel Terkait
Presiden Jokowi Ungkap Dugaan TPPO Terkait Pengungsi Rohingya: Pemerintah Indonesia akan Tindak Tegas!
Ada Ide Tampung dan Carikan Pekerjaan untuk Pengungsi Rohingya, Ustad Derry Sulaiman Siapkan Lahan 2 Hektar di Tasikmalaya
Didukung Netizen, Koki Bobon Santoso Tolak Masak untuk Pengungsi Rohingya, Mending Buat Warga Papua
Bareskrim Turunkan Tim Usut Dugaan TPPO Pengungsi Rohingya: Penyelundupan Orang dan Tindak Pidana Perdagangan Manusia
Jaringan Penyelundupan Rohingya Terbongkar di 3 Provinsi, Dugaan TPPO dan Peran Warga Lokal
Pemerintah Indonesia Tak Akan Bangun Lagi Penampungan Pengungsi Etnis Rohingya, Mahfud MD Bicara Jaringan Mafia dan TPPO