Sebagai mantan Menteri Kesehatan, Siti Fadila Supari mengingatkan kita untuk tidak terlena dengan teknologi baru tanpa mempertimbangkan risiko yang mungkin timbul.
Kita perlu menjaga keseimbangan antara inovasi dan dampaknya terhadap masyarakat dan lingkungan.
Pengendalian demam berdarah harus tetap menjadi prioritas, tetapi kita harus bijaksana dalam memilih metode yang akan diimplementasikan.
Kita tidak boleh mengambil risiko tanpa pertimbangan matang.
Pemerintah memiliki tanggung jawab untuk melibatkan masyarakat dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kesehatan mereka.
Jadi, awas dan hati-hati! Sebelum kita memutuskan untuk memanggil nyamuk wolbachia sebagai solusi, mari kita pertimbangkan dengan cermat apakah ini benar-benar langkah yang tepat untuk Indonesia. ***
Artikel Terkait
Komjen (Pol) Dharma Pongrekun: Sengaja Sebar 240 Juta Nyamuk Bionik Wolbachia Program Berbahaya Globalis!
Ramai Tolak Penyebaran Nyamuk Wolbachia Karena Berbahaya, Kementerian Kesehatan Klaim Efektif Turunkan Penyebaran DBD
Apa itu Nyamuk Wolbachia? Serangga Hasil Rekayasa Genetik yang Katanyan Mampu Turunkan Penyebaran Demam Berdarah Dengue
Penyebaran Nyamuk Wolbachia di Bali Mengundang Pro dan Kontra, Pemprov Bali Putuskan untuk Menunda: Masih Perlu Sosialisasi
Benarkah Nyamuk Wolbachia Dapat Menyelamatkan dari DBD Atau Hanya Konspirasi Bill Gates? Beginilah Kata Ahli
Mengenal Teknologi Wolbachia yang Katanya dapat Melawan Nyamuk Demam Berdarah Dengue (DBD), Benarkah?