HUKAMANEWS – Sebanyak empat perwira gugur dalam insiden jatuhnya dua pesawat latih TNI AU Super Tucano di Pasuruan, Jawa Timur, pada Kamis (16/11/2023) siang.
Pesawat latih TNI AU jenis EMB-314 Super Tucano milik Skuadron Udara 21, jatuh saat latihan formasi di lereng Gunung Bromo. Tepatnya di Desa Keduwung, Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.
Para perwira yang gugur dalam insiden jatuhnya pesawat latih TNI AU itu adalah Kolonel Adm Widiono, Mayor Pnb Yuda A. Seta, Kolonel Pnb Subhan, dan Letkol Pnb Sandhra Gunawan.
Baca Juga: Pilpres 2024, di Atas Hukum Masih Ada Hukum
Jenazah mereka disemayamkan di hanggar Lanud Abdurracman Saleh sebelum pemakaman secara militer pada Jumat (17/11/2023) pagi.
Cuaca buruk
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau), Marsekal Pertama Agung Sasongko Jati, menyebut penyebab kecelakaan adalah cuaca buruk setelah pesawat menerjang awan.
Kondisi ini menyebabkan para pilot sempat hilang kontak. Saat dilakukan pelacakan, kedua pesawat tersebut jatuh di lereng di sisi utara pegunungan.
"Saat menerjang awan, kedua pesawat bisa melalui awan. Namun kedua pesawat lain hilang kontak. Saat dicari dan dikontak sudah tidak ada balasan lagi," kata Marsekal Pertama Agung Sasongko Jati dalam konferensi pers di Gedung Cakrawala Lanud Abdurrachman Saleh, Kamis (16/11/2023).
"Kedua pesawat ditemukan terpisah. Namun sama-sama berada di sisi utara pegunungan," tambahnya.
Ada empat pesawat latih
Agung mengatakan, ada empat pesawat yang mengudara menjalani latihan formasi. Keempat pesawat lepas landas dari Lanud Abdurrachman Saleh pukul 10.51 WIB.
Artikel Terkait
Membaca Langkah Senyap Jokowi dan Pertalian dengan Generasi Z pada Pilpres 2024
Waduh! Kader PDIP Gugat KPU Rp 70,5 Trilun Pasca Pendaftaran pasangan Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024
Melihat Dinamika Politik jelang Pilpres 2024: Gibran, Jokowi Effect, dan Isu Keretakan Elite PDI Perjuangan
Pilpres 2024, di Atas Hukum Masih Ada Hukum