Mengenal Kucing Busok, Kucing Asli Indonesia Asal Madura

photo author
- Minggu, 31 Juli 2022 | 15:13 WIB
Kucing Busok tengah berjuang untuk mendapatkan pengakuan internasional sebagai kucing asli Indonesia.
Kucing Busok tengah berjuang untuk mendapatkan pengakuan internasional sebagai kucing asli Indonesia.

Sebuah kontes kucing internasional bertajuk "Indonesia Breed and Raas Catshow" pernah digelar di Kota Sumenep sebagai rangkaian Visit Sumenep 2018 pada 14 April 2018.

Bupati Sumenep saat itu, Busyro Karim, mengungkapkan kegiatan ini sengaja digelar sebagai komitmen pihaknya untuk menjaga kelestarian satwa langka Indonesia, terutama Kucing Busok yang menjadi kebanggaan masyarakat Sumenep dan Pulau Raas.

Pemkab Sumenep saat itu menggandeng komunitas pencinta kucing Raas, Cat Fancy Indonesia (CFI), yang menghadirkan juri kontes Lesley Morgan dari Australia dan Awaluddin Jafar dari Malaysia.

Kontes yang diikuti 100 peserta itu, melibatkan 30 peserta di antaranya adalah Kucing Busok yang masih asli dari Pulau Raas.

Baca Juga: Bandara Dhoho Mulai Beroperasi Oktober 2023, Episentrum Baru Kediri

Cat Fancy Indonesia (CFI) menyatakan, kucing Raas telah menarik perhatian dua klub penggemar kucing di Indonesia. Masing-masing klub ini menginginkan agar kelestarian busok terjaga dan jadikan Kucing Raas sebagai ras kucing yang diakui masyarakat perkucingan dunia.

''Cita-cita ini memerlukan perjuangan berat dan waktu bertahun-tahun,''' tulis laman Perhimpunan Kucing Ras Indonesia ini.

Selain itu, juga perlu program pengembangbiakan kucing yang ketat dan terencana untuk menghilangkan atau meminimalkan cacat genetik sekaligus menstabilkan sifat-sifat genetik yang merupakan ciri khas.

Pada November 2018, tim CFI dan LIPI melakukan ekspedisi ke Pulau Raas, untuk melihat kondisi pulau yang terisolir, besar kemungkinan terjadi inbreeding hingga bisa memusnahkan kucing endemik ini. Belum lagi, mulai ada upaya menyilangkan kucing busok dengan kucing ras lain tanpa mempertimbangkan genetiknya.

Baca Juga: Mengapa Jemaah Haji Meninggal di Tanah Suci Tak Bisa Dibawa Pulang?

Seorang peneliti zoologi LIPI yang ikut dalam ekspedisi tersebut, Yuli Sulistya Fitriyana, menjelaskan bahwa sampel DNA diambil dengan metode usap (swab).

Selain untuk menguji sel epitelnya, menurut peneliti lulusan Fakultas MIPA Universitas Gadjah Mada (UGM) yang bekerja pada Pusat Penelitian Biologi LIPI ini, mengungkap bahwa metode usap dinilai lebih aman bagi kucing busok karena tidak menimbulkan stres dibandingkan dengan mengambil contoh darahnya.

Agar bisa diakui sebagai ras kucing dunia seperti halnya anjing kintamani sebagai anjing ras dunia, diperlukan sejumlah tahapan. Setidaknya ada dua tahapan perlu dilalui untuk jadi satu ras baru diakui dunia.

Baca Juga: Mengenal Disabilitas Intelektual pada Anak

Pertama, membuktikan kemurnian gen sampai tiga generasi. Kedua, Indonesia harus melakukan presentasi dalam forum internasional di hadapan World Cat Congress, organisasi berisi gabungan federasi dan asosiasi pelestari ras kucing dunia yang berdiri pada 1994.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Sukowati Utami JI

Rekomendasi

Terkini

X