HUKAMANEWS – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-48 PT Timah Tbk, perusahaan tambang terkemuka ini melaksanakan penanaman 48.000 pohon mangrove di Pantai Menuang, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Kegiatan ini berlangsung pada Sabtu, 2 Agustus 2024, dan merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk mendukung program pemerintah menuju Net Zero Emission.
Penanaman Mangrove sebagai Komitmen Lingkungan
Penanaman mangrove yang dilakukan oleh PT Timah Tbk ini bukan hanya sekadar perayaan HUT perusahaan, melainkan juga sebuah bentuk komitmen terhadap pelestarian ekosistem pesisir.
Menurut Kepala Bidang Komunikasi Perusahaan PT Timah Tbk, Anggi Siahaan, penanaman ini merupakan wujud nyata dari tanggung jawab sosial perusahaan dalam menjaga dan melestarikan lingkungan di wilayah operasionalnya.
"Penanaman mangrove ini sebagai komitmen PT Timah untuk menjaga dan melestarikan ekosistem pesisir di wilayah operasional perusahaan," ujar Anggi Siahaan di Pangkalpinang.
Kegiatan ini juga bertepatan dengan Hari Mangrove Sedunia 2024, yang dirayakan setiap tahun untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya ekosistem mangrove bagi keberlangsungan lingkungan.
Penanaman di Pantai Menuang, Desa Baskara Bakti, Kecamatan Namang, Kabupaten Bangka Tengah ini adalah yang kedua kalinya dilakukan PT Timah di desa tersebut, berkolaborasi dengan Karang Taruna Becampak dan melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah kabupaten, pelajar, dan anggota karang taruna.
Keikutsertaan berbagai pihak dalam kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat upaya pelestarian lingkungan.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Bangka Tengah, Imam Suhadi, memberikan apresiasi terhadap komitmen PT Timah dalam pelestarian ekosistem lingkungan pesisir.
Baca Juga: Obama & Michelle Resmi Dukung Kamala Harris! Langkah Keren Menuju Pilpres AS 2024, Simak Detailnya!
Ia berharap bahwa kegiatan ini akan meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya restorasi lingkungan, terutama di kawasan pesisir yang berpotensi menjadi destinasi wisata dan edukasi.
"Kegiatan ini tentunya dapat membangkitkan kesadaran untuk peduli dengan restorasi lingkungan terutama keadaan pesisir yang bisa menjadi destinasi wisata dan edukasi, sehingga bisa memberikan nilai tambah dan memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat," kata Imam Suhadi.
Artikel Terkait
Agama dan Lingkungan: Antara Sikap Dualistik dan Harapan Green Islam
Rahasia Master Cheng Yen, Cara Tzu Chi Ubah Sampah Jadi Emas dan Selamatkan Lingkungan!
Jokowi Kasih Izin Ormas Keagamaan Kelola Tambang: Pro Kontra Muncul, Gimana Dampak Sosial dan Lingkungannya?
Pelindo Bikin Langkah Keren, Rehabilitasi Mangrove untuk Selamatkan Iklim dan Karbon Biru!
Waktunya Move On dari Batu Bara! Ayo Dukung Transisi Energi dan Kurangi Emisi, Biar Indonesia Nggak Kena Krisis Iklim!