global

Fakta Bertebaran Terjadinya Bencana Kelaparan yang Makin Memprihatinkan di Gaza, Israel Tetap Bantah Gaza Krisis Kelaparan

Minggu, 24 Agustus 2025 | 20:58 WIB
Bencana kelaparan di Gaza Palestina makin menjadi sorotan global (Ist)

HUKAMANEWS - Bencana kelaparan telah dipastikan terjadi di pemerintahan Gaza, tempat Kota Gaza berada, menurut peringatan yang dikeluarkan Jumat oleh Klasifikasi Fase Keamanan Pangan Terpadu (IPC).

Laporan dari IPC sebuah inisiatif global yang memantau kelaparan dengan dukungan pemerintah, Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan organisasi non-pemerintah memproyeksikan bencana kelaparan akan meluas ke Kegubernuran Deir al-Balah, di Gaza tengah, dan Kegubernuran Khan Younis, di Gaza selatan, pada akhir September.

IPC sendiri tidak mengeluarkan deklarasi resmi bencana kelaparan, tetapi temuannya dapat menjadi masukan bagi pemerintah dan badan-badan seperti PBB untuk membuat deklarasi bencana kelaparan.

COGAT, badan pertahanan Israel yang bertugas mengoordinasikan bantuan ke Gaza, mengatakan dalam sebuah pernyataan Jumat bahwa mereka "dengan tegas menolak klaim bencana kelaparan di Jalur Gaza, dan khususnya di Kota Gaza."

Israel menuduh bahwa laporan IPC didasarkan pada sumber yang parsial dan tidak dapat diandalkan, banyak di antaranya berafiliasi dengan Hamas.

Baca Juga: Alissa Wahid Sebut Semakin Ditekan, Rakyat Akan Melawan

Laporan tersebut juga menemukan bahwa lebih dari setengah juta orang di Jalur Gaza menghadapi kondisi Fase 5, yang dicirikan sebagai tingkat kerawanan pangan yang sangat parah.

Sekitar 1,07 juta orang, 54% dari populasi, menghadapi kondisi Fase 4, yang dicirikan sebagai tingkat kerawanan pangan darurat.

Antara pertengahan Agustus dan akhir September 2025, hampir sepertiga populasi hampir 641.000 orang diperkirakan akan menghadapi kondisi bencana Fase 5, dan jumlah orang yang menghadapi tingkat darurat kemungkinan akan meningkat menjadi 1,14 juta, menurut laporan tersebut.

Laporan IPC menyatakan bahwa, mengingat ketidakmampuan untuk mengklasifikasikan Gaza Utara karena adanya penghalang yang mencapai wilayah tersebut, angka-angka dalam laporan tersebut merupakan perkiraan yang terlalu rendah.

Perkiraan tersebut juga tidak mencakup populasi yang tersisa di Rafah, di Gaza selatan, karena sebagian besar wilayah tersebut tidak berpenghuni, menurut IPC.

Dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat, Kantor Perdana Menteri Israel menyebut deklarasi IPC tentang kelaparan di beberapa wilayah Gaza sebagai "kebohongan besar" dan "fitnah darah modern."

Baca Juga: Rismon: Rektor UGM Ova Emilia Tersandera Gagal Bayar Rp29 Miliar, Siapa yang Bayar Praktino Apa Jokowi, Hingga Klaim Ijazah Jokowi Asli?

"Israel akan terus bertindak secara bertanggung jawab, memastikan bantuan mencapai warga sipil Gaza sekaligus menghancurkan mesin teror Hamas," sebagian isi pernyataan tersebut.

Halaman:

Tags

Terkini