Ribuan Warga Padati Monas dalam Aksi Bela Palestina, Pemerintah RI Tegaskan Komitmen Perjuangkan Gaza

photo author
- Senin, 4 Agustus 2025 | 10:30 WIB
Aksi Bela Palestina di Monas diwarnai orasi tiga bahasa, boikot produk Zionis, dan bantuan 10 ribu ton beras RI. (HukamaNews.com / Ummu)
Aksi Bela Palestina di Monas diwarnai orasi tiga bahasa, boikot produk Zionis, dan bantuan 10 ribu ton beras RI. (HukamaNews.com / Ummu)

HUKAMANEWS - Ribuan warga dari berbagai penjuru Indonesia memadati kawasan Silang Monas, Jakarta Pusat, Minggu pagi, 3 Agustus 2025.

Mereka hadir dalam aksi damai bertajuk Bersatu Padu Selamatkan Gaza yang jadi sorotan nasional karena menyuarakan solidaritas nyata untuk rakyat Palestina yang tengah menghadapi krisis kemanusiaan paling brutal di abad ini.

Tak hanya masyarakat umum, sejumlah tokoh penting hadir menyampaikan sikap tegas negara, termasuk Menteri Luar Negeri Sugiono dan Menteri Kebudayaan Fadli Zon.

Momentum ini bukan sekadar ajang seremonial, tapi mencerminkan dukungan lintas sektor, dari umat beragama hingga pejabat negara, yang bersatu dalam satu suara: hentikan genosida di Gaza.

Baca Juga: Sudah Dua Kali Mangkir Kejagung Desak Riza Chalid Hadir Hari Ini, Status Tersangka Terancam Jadi Buronan Internasional!

Aksi ini berlangsung sejak pukul enam pagi dan diwarnai dengan orasi dalam tiga bahasa—Indonesia, Arab, dan Inggris—sebagai simbol dukungan kemanusiaan yang bersifat universal.

Sebagai negara yang menjunjung tinggi kemerdekaan dan keadilan global, Indonesia menunjukkan komitmennya bukan hanya lewat pernyataan, tetapi aksi konkret.

Dalam pidatonya, Menlu Sugiono menegaskan sikap pemerintah Indonesia yang menolak keras genosida dan pengusiran paksa terhadap rakyat Palestina.

Ia juga mengumumkan rencana pengiriman bantuan pangan sebesar 10 ribu ton beras ke Jalur Gaza, sebagai bagian dari bantuan kemanusiaan lanjutan dari total 4.400 ton yang telah disalurkan sebelumnya.

Baca Juga: Kubu Tom Lembong Laporkan Hakim Tipikor, Tuduhan Tidak Imparsial hingga Abaikan Asas Praduga Tak Bersalah

Sementara itu, Fadli Zon menyoroti aspek budaya dari penjajahan modern yang terjadi di Palestina, menyebut tindakan Israel sebagai bentuk “genosida budaya” yang mengancam kelangsungan peradaban di kawasan tersebut.

Menurutnya, pembelaan terhadap Palestina bukan hanya sikap solidaritas biasa, tapi juga amanat konstitusi Indonesia yang menyatakan bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa.

Dukungan dari elemen masyarakat pun sangat kuat.

Koalisi penyelenggara dari ARI-BP dan Majelis Ulama Indonesia menyebut bahwa massa yang hadir mewakili suara 280 juta rakyat Indonesia.

Mereka membawa pesan jelas: hentikan blokade kemanusiaan di Gaza dan buka akses bantuan lewat perbatasan Mesir dan Yordania.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Jiebon

Sumber: Berita Satu

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X