global

PM Malaysia Anwar Ibrahim Minta Thailand Kamboja Saling Menahan Diri, Serangan Thailand ke Kamboja Disebutnya Sangat Mengkhawatirkan Asean

Kamis, 24 Juli 2025 | 20:19 WIB
PM Malaysia yang juga Ketua ASEAN Anwar Ibrahim

HUKAMANEWS - PM Malaysia Anwar Ibrahim menyatakan keprihatinannya atas meningkatnya ketegangan antara Thailand dan Kamboja.

Anwar Ibrahim menyebut situasi tersebut "mengkhawatirkan."

Sebagai ketua ASEAN, ia telah mengirimkan pesan mendesak kepada PM Thailand Paetongtarn Shinawatra, dan PM Kamboja Hun Manet, mendesak agar kedua negara menahan diri.

Thailand melancarkan serangan udara ke Kamboja, pada Kamis pagi (24/7).

Thailand telah mengerahkan jet tempur F-16 untuk menyerang posisi militer Kamboja, di dekat wilayah kuil Ta Moan Thom yang disengketakan.

Serangan ini pertanda adanya sebuah eskalasi besar dalam sengketa perbatasan yang sedang berlangsung.

Apa yang memicu eskalasi?

Baca Juga: Diperiksa Dua Kali, Nadiem Makarim Belum Tersangka? Sudah Lebih dari 80 Saksi Diperiksa Keuntungan Eks Menteri Ini Mulai Disorot Kejagung

 

Sebuah jet tempur F-16 Thailand telah mengebom sejumlah target di Kamboja.

Sementara sengketa perbatasan yang memanas dan krisis diplomatik dengan cepat memicu bentrokan sengit, pengeboman, dan penembakan yang telah menewaskan sedikitnya 11 warga sipil dan seorang tentara di Thailand.

Thailand dan Kamboja saling menyalahkan atas pecahnya pertempuran baru yang meletus pada Kamis pagi, di daerah dekat Kuil Ta Moan Thom yang disengketakan, yang terletak di daerah perbatasan di provinsi Oddar Meanchey, Kamboja barat laut.

Pertempuran kemudian menyebar ke setidaknya enam wilayah di sepanjang perbatasan, kata pejabat militer Thailand, Laksamana Muda Surasant Kongsiri, yang menyebabkan militer Thailand menutup perbatasan antara kedua negara.

Baca Juga: Sebelum Thailand Serang Kamboja, Situasi Tegang Dipicu dari Bocornya Percakapan Telepon PM Thailand Shinawatra dengan Mantan PM Kamboja Hun Sen

Di tengah seruan regional untuk mediasi, Perdana Menteri sementara Thailand, Phumtham Wechayachai, mengatakan dalam konferensi pers, bahwa pertempuran harus dihentikan sebelum negosiasi dapat dilakukan.

Halaman:

Tags

Terkini