Diperiksa Dua Kali, Nadiem Makarim Belum Tersangka? Sudah Lebih dari 80 Saksi Diperiksa Keuntungan Eks Menteri Ini Mulai Disorot Kejagung

photo author
- Kamis, 24 Juli 2025 | 20:00 WIB
Lebih dari 80 saksi diperiksa Nadiem makin disorot dalam kasus korupsi laptop Chromebook di Kemendikbudristek (HukamaNews.com / Net)
Lebih dari 80 saksi diperiksa Nadiem makin disorot dalam kasus korupsi laptop Chromebook di Kemendikbudristek (HukamaNews.com / Net)

HUKAMANEWS - Kejaksaan Agung (Kejagung) makin gencar menyelidiki dugaan korupsi di proyek pengadaan laptop Chromebook Kemendikbudristek selama periode 2019 hingga 2022.

Penyelidikan ini menyasar program digitalisasi pendidikan yang menelan anggaran jumbo hingga Rp9,3 triliun, dengan kerugian negara ditaksir mencapai hampir Rp2 triliun.

Eks Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim kini jadi sorotan publik setelah diperiksa penyidik selama lebih dari 20 jam.

Bahkan, sederet ahli hukum menilai, jika bukti keterlibatan sudah mencukupi, status mantan CEO Gojek itu berpotensi berubah menjadi tersangka.

Baca Juga: Belum Ada Titik Terang dari Tewasnya Arya Daru Pangayunan, Meski Penyidik Polda Metro Jaya Sudah Periksa 15 Saksi dan 20 CCTV

Pakar hukum pidana dari Universitas Trisakti, Abdul Fickar Hadjar, menyebut peluang Nadiem ditetapkan sebagai tersangka bukan sesuatu yang mustahil.

Menurutnya, dari 80 lebih saksi dan 3 ahli yang telah diperiksa, penyidik seharusnya sudah bisa mengurai benang merah keterlibatan pihak-pihak kunci, termasuk eks Mendikbudristek tersebut.

Fickar menegaskan bahwa keterangan saksi fakta bisa menjadi dasar kuat bagi penyidik dalam menentukan siapa yang paling bertanggung jawab atas proyek tersebut.

Dari keterangan para saksi itu, katanya, akan terungkap siapa saja yang melihat, mendengar, atau terlibat langsung dalam proses pengadaan.

Salah satu hal yang tengah ditelusuri adalah kemungkinan adanya keuntungan pribadi yang diperoleh Nadiem dari proyek pengadaan Chromebook ini.

Penyidik menyasar keterkaitan antara investasi Google ke Gojek, perusahaan yang dulu dipimpin Nadiem, dengan kebijakan digitalisasi pendidikan yang ia gagas sebagai menteri.

Baca Juga: Kronologi Versi Pihak FPI Terkait Bentrokan Ormas Saat Ceramah Rizieq Shihab di Pemalang

Google diketahui menanamkan investasi ke Gojek sebesar USD1 miliar atau sekitar Rp14 triliun pada 2019, saat Nadiem masih menjabat CEO.

Tak lama kemudian, Nadiem dilantik sebagai Mendikbudristek, dan beberapa waktu setelah itu, proyek pengadaan laptop berbasis ChromeOS mulai digulirkan.

Fakta ini membuat penyidik mencium adanya potensi konflik kepentingan, terutama ketika mereka menemukan pertemuan Nadiem dengan perwakilan Google untuk membahas kerja sama pengadaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Jiebon

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X