global

Pasukan Israel Bunuh 115 Warga Palestina di Gaza, Sementara 19 Orang Lainnya Mati Kelaparan, di Saat Warga Antri Bantuan Makanan

Selasa, 22 Juli 2025 | 18:53 WIB
Jeritan warga Gaza yang kelaparan, naasnya dengan kejinya Israel melakukan serangan saat warga antri makanan (Al Jazeera)

Kementerian itu menambahkan bahwa sedikitnya 71 anak telah meninggal, karena kekurangan gizi sejak perang dimulai pada tahun 2023, sementara 60.000 lainnya menunjukkan tanda-tanda kekurangan gizi yang parah.

Hind Khoudary dari Al Jazeera, melaporkan dari Gaza tengah, bahwa seorang bayi berusia 35 hari di Kota Gaza dan seorang anak berusia empat bulan di Deir el-Balah meninggal, karena kekurangan gizi di Rumah Sakit Martir Al-Aqsa.

"Sang ibu menyentuh tubuhnya dan berkata, Maaf, saya tidak bisa menyusui kamu," kata Khoudary.

Para orang tua pergi ke lokasi distribusi GHF (Yayasan Kemanusiaan Gaza) untuk mengambil risiko terbunuh, atau meninggalkan anak-anak mereka kelaparan.

Baca Juga: Wow! Redmi Note 15 Pro+ Siap Rilis, Bawa Snapdragon Baru dan Kamera Ganda 50MP, Worth It Banget Ditunggu?

"Kami bertemu seorang ibu yang memberi anak-anaknya air hanya untuk mengisi perut mereka. Ia tidak mampu membeli tepung dan seandainya ia bisa, ia tidak menemukannya."

Di Gaza selatan, pasukan Israel menewaskan sedikitnya 13 orang yang menunggu makanan di dekat titik distribusi yang dijalankan oleh GHF, yang didukung Amerika Serikat di Rafah dan Khan Younis.

Pembunuhan tersebut membuat jumlah warga Palestina yang terbunuh di, atau dekat lokasi GHF sejak bulan Mei menjadi hampir 1.000 orang.

Ahmed Hassouna, yang sedang berusaha membawa makanan kembali dari lokasi bantuan GHF, mengatakan sebuah tank Israel "datang ke arah kami dari samping."

"Ada seorang pemuda bersama saya juga dan mereka mulai menembaki kami dengan gas. Mereka membunuh kami dengan gas itu. Kami hampir tidak bisa bernapas, mereka mencekik kami dengan gas itu," ujar Hassouna kepada Al Jazeera.

PBB dan badan-badan bantuan kemanusiaan telah lama mengecam GHF atas "persenjataannya" dalam memberikan bantuan di Gaza, dan meminta Israel untuk mengizinkan masuknya bantuan kemanusiaan lainnya, yang telah diblokir untuk memasuki wilayah tersebut.

Baca Juga: Kerugian Negara Capai Rp1,08 Triliun, Kejagung Ungkap Dugaan Dana Kredit Bermasalah Sritex Libatkan 11 Tersangka

Philippe Lazzarini, kepala badan PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA, mengatakan staf di Gaza mengirimkan pesan putus asa tentang kurangnya makanan.

"Semuanya buatan manusia, dengan impunitas total. Makanan tersedia hanya beberapa kilometer jauhnya," tulisnya di X, menambahkan bahwa UNRWA memiliki cukup pasokan di perbatasan untuk memberi makan Gaza selama tiga bulan.

Namun Israel telah memblokir bantuan sejak 2 Maret.

Halaman:

Tags

Terkini