Menanggapi kematian tersebut, Kementerian Luar Negeri menyampaikan belasungkawa atas kematian Marwan, dan mengutuk serangan militer Israel terhadap direktur rumah sakit dan keluarganya.
"Indonesia menghargai jasa, komitmen, dan perjuangan [Marwan] demi kemanusiaan dan perdamaian di Palestina," tulis Kementerian Luar Negeri dalam akun resmi X pada hari Kamis.
Ditambahkannya, Indonesia akan terus mengulangi seruannya untuk diakhirinya kekejaman Israel dan gencatan senjata di Palestina, sambil terus memantau dengan saksama situasi seputar pengoperasian Rumah Sakit Indonesia di Gaza.
Indonesia telah menjadi sekutu setia perjuangan Palestina, dengan Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa negara itu akan terus berdiri bersama Palestina, selama Sidang Parlementer Negara-negara Anggota Organisasi Kerja Sama Islam (PUIC) di Jakarta pada bulan Mei.
Presiden menegaskan kembali dukungannya selama kunjungan ke Arab Saudi pada hari Rabu, dimana ia dan Putra Mahkota Arab Saudi Muhammad bin Salman mengutuk kebijakan Israel, yang menggunakan blokade bantuan kemanusiaan dan kelaparan sebagai senjata terhadap warga sipil di Jalur Gaza.
Kedua pemimpin juga menolak dalam pernyataan bersama pemindahan paksa warga Palestina di dalam dan luar tanah air mereka, dengan menegaskan bahwa perdamaian dan stabilitas di Palestina hanya dapat dicapai melalui pendekatan solusi dua negara.
Israel baru-baru ini memperluas operasi militernya di Jalur Gaza, tempat perang sejak Oktober 2023 telah menciptakan kondisi kemanusiaan yang mengerikan, dan membuat hampir seluruh penduduk wilayah tersebut yang berjumlah lebih dari dua juta orang mengungsi.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Rabu berjanji untuk membasmi Hamas, yang serangannya pada tahun 2023 terhadap Israel memicu perang, bahkan setelah kelompok militan Palestina tersebut mengatakan sedang mempelajari proposal baru untuk gencatan senjata dari para mediator, AFP melaporkan.***