Prosesi pelantikan Paus Leo XIV dimulai dari makam Santo Petrus, di mana Paus berdoa dan membakar dupa sebagai bentuk penghormatan terhadap pendahulunya.
Tindakan ini memperlihatkan bahwa kepemimpinan Gereja tidak terlepas dari fondasi iman yang telah diletakkan para rasul.
Selanjutnya, Paus menuju altar utama di depan Basilika Santo Petrus, diiringi nyanyian Laudes Regiae serta doa-doa pembuka seperti Kemuliaan dan Doa Kolekte.
Liturgi Sabda kemudian dimulai, yang terdiri dari tiga bacaan Alkitab, dua di antaranya disampaikan dalam bahasa Spanyol.
Momentum penting lainnya adalah saat Paus menerima pallium dan cincin nelayan dari tiga kardinal perwakilan Gereja universal.
Setelah itu, dua belas perwakilan umat dari lima benua menyampaikan janji ketaatan mereka, menandai penerimaan global terhadap otoritas baru ini.
Liturgi Ekaristi yang menjadi inti perayaan misa diselenggarakan dengan kidung Tu es pastor ovium, diikuti Doa Syukur Agung, Komuni, dan doa penutup.
Prosesi diakhiri dengan pidato singkat Paus, nyanyian Regina Caeli, dan pemberkatan urbi et orbi—berkat kepada kota Roma dan seluruh dunia.
Sebagai bagian dari rangkaian, pengambilan resmi takhta Uskup Roma di Basilika Lateran dijadwalkan pada 25 Mei mendatang.
Baca Juga: Belanja Besar Sektor AI, Bikin Microsoft PHK Besar-Besaran
Siapa Saja yang Terlibat dalam Prosesi Ini?
Tokoh utama tentu saja Paus Leo XIV yang memimpin seluruh ritus dan menerima simbol jabatan sebagai pemimpin rohani Gereja Katolik.
Tiga kardinal dari ordo berbeda—diakon, imam, dan uskup—berperan dalam pemberian lambang jabatan kepada Paus.
Dua belas umat terpilih yang berasal dari lima benua turut menyatakan ketaatan mereka, melambangkan representasi universal Gereja.