Hanya dalam waktu 33 jam sejak konklaf dimulai, Luciani resmi terpilih sebagai Paus Yohanes Paulus I.
Ini menjadi proses pemilihan Paus tercepat dalam sejarah modern, jauh melampaui banyak konklaf sebelumnya yang bahkan berlangsung hingga berminggu-minggu.
Faktor Konsensus Kilat
Cepatnya proses ini mencerminkan kuatnya kesepahaman di antara para kardinal.
Banyak dari mereka menilai Luciani sebagai figur moderat yang mampu meredakan ketegangan internal Gereja.
Pendekatannya yang humanis dan gaya kepemimpinan yang mengedepankan kesederhanaan membuatnya dianggap cocok memimpin di tengah tantangan zaman.
Kesepakatan ini menunjukkan bahwa ketika dibutuhkan, Gereja Katolik bisa bergerak cepat dan kompak untuk memilih pemimpinnya.
Kepemimpinan Singkat yang Berkesan
Paus Yohanes Paulus I secara resmi memulai masa jabatannya pada 26 Agustus 1978.
Namun, hanya 33 hari kemudian, tepatnya pada 28 September, dunia dikejutkan oleh kabar wafatnya secara mendadak di kamar tidurnya.
Kepergiannya yang begitu cepat meninggalkan banyak pertanyaan sekaligus kesedihan mendalam di kalangan umat Katolik.
Walau masa kepemimpinannya sangat singkat, gaya komunikasinya yang ramah dan perhatian terhadap umat kecil membuatnya dikenang sebagai sosok Paus yang dekat dengan hati umat.
Ia kerap menyampaikan pesan-pesan moral dengan cara yang sederhana dan menyentuh, mencerminkan kepemimpinan yang mengutamakan empati.