global

Perjalanan Hidup Mengejutkan Paus Fransiskus, Dari Anak Tukang Tango hingga Pemimpin 1,2 Miliar Umat Katolik Warisan

Senin, 21 April 2025 | 18:00 WIB
Kisah Paus Fransiskus dari Argentina yang menginspirasi dunia dengan reformasi Gereja Katolik dan hidupnya yang penuh kejutan. (HukamaNews.com / Net)

HUKAMANEWS - Dunia hari ini berkabung atas wafatnya Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi Gereja Katolik ke-266, yang menghembuskan napas terakhirnya pada Senin (21/04) di kediamannya di Casa Santa Marta, Vatikan.

Ia meninggal pada usia 88 tahun, bertepatan dengan Senin Paskah, hari yang dianggap suci dalam kalender umat Katolik.

Kepergiannya bukan hanya kehilangan bagi 1,2 miliar umat Katolik di seluruh dunia, tapi juga menandai berakhirnya era seorang pemimpin yang berhasil menjembatani tradisi dan reformasi secara bersamaan.

Paus Fransiskus, yang lahir dengan nama Jorge Mario Bergoglio, adalah sosok yang melampaui banyak batas geografis dan kultural.

Baca Juga: Sosok Jorge Mario Bergoglio Asal Argentina yang Dinobatkan Jadi Paus Fransiskus ke-266, Sudah Sejak Muda Kerap Sakit Paru-paru

Ia tercatat sebagai paus pertama dari Amerika Latin, sekaligus dari belahan Bumi Selatan, yang memimpin Gereja Katolik Roma, sebuah peristiwa bersejarah dalam hampir 1.300 tahun terakhir.

Tak hanya itu, ia juga merupakan paus pertama dari Ordo Yesuit, kelompok yang sempat dipandang skeptis oleh institusi Vatikan.

Pemilihannya pada 13 Maret 2013 mengejutkan banyak pihak.

Kala itu, usianya sudah mencapai 76 tahun, cukup senior untuk ukuran pemimpin baru Gereja.

Namun, justru dari usia dan latar belakangnya yang tidak biasa itu, lahirlah seorang pemimpin yang membawa semangat baru ke jantung Vatikan.

Fransiskus dikenal luas karena pendekatannya yang sederhana dan membumi.

Sejak awal ia menolak kemewahan simbolis yang melekat pada jabatan Paus, memilih mengenakan pakaian putih polos dan menolak limusin kepausan demi berbagi bus dengan para kardinal.

Baca Juga: Sosok Jorge Mario Bergoglio Asal Argentina yang Dinobatkan Jadi Paus Fransiskus ke-266, Sudah Sejak Muda Kerap Sakit Paru-paru

Dalam setiap tindakan, ia menunjukkan bahwa kesederhanaan bukan kelemahan, melainkan kekuatan moral yang menginspirasi.

Salah satu kutipannya yang paling dikenang adalah, “Oh, betapa saya menginginkan Gereja yang miskin, dan untuk orang miskin.”

Halaman:

Tags

Terkini