Pesawat jenis Cessna Caravan ini dikenal handal untuk penerbangan di wilayah Alaska yang sering kali memiliki kondisi cuaca ekstrem.
Namun, penyebab pasti kecelakaan ini masih dalam penyelidikan oleh pihak berwenang, termasuk Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB).
Insiden ini menambah daftar kecelakaan penerbangan yang terjadi di Alaska dalam beberapa tahun terakhir.
Baca Juga: Fakta Mengejutkan! Begini Cara Negara-Negara Maju Daur Ulang Sampah dengan Efektif
Wilayah ini memang dikenal memiliki tantangan tersendiri bagi penerbangan, mulai dari kondisi cuaca yang cepat berubah hingga medan yang sulit.
Meskipun demikian, maskapai lokal seperti Bering Air telah beroperasi selama bertahun-tahun dengan catatan keselamatan yang baik.
Kecelakaan ini juga mengingatkan kita pada "Segitiga Alaska", sebuah area di mana lebih dari 20.000 orang dilaporkan hilang dalam beberapa dekade terakhir.
Meskipun banyak teori yang beredar, mulai dari fenomena alam hingga hal-hal supranatural, tidak ada bukti konkret yang menjelaskan fenomena tersebut.
Pihak berwenang saat ini fokus pada upaya evakuasi dan penyelidikan lebih lanjut untuk menentukan penyebab pasti kecelakaan.
Keluarga korban telah diberitahu, dan dukungan psikologis disediakan bagi mereka yang ditinggalkan.
Masyarakat diimbau untuk tidak berspekulasi hingga hasil investigasi resmi diumumkan.
Baca Juga: Miris! Orangutan Borneo Kebingungan Mencari Rumahnya, Tambang Rakus Ini Bikin Hutan Ludes!
Kejadian tragis ini menjadi pengingat akan risiko yang dihadapi dalam penerbangan, terutama di wilayah dengan kondisi ekstrem seperti Alaska.
Semoga penyelidikan yang dilakukan dapat memberikan kejelasan dan mencegah terulangnya insiden serupa di masa depan.***