Erdogan juga membangun hubungan netral seratus persen dengan Israel, lalu ia berkata akan melindung Al Aqsha.
"Erdogan berkepribadian ganda mengaku pelindung Al Aqsha, namun bersahabat dengan zionis, tidak mungkin dua hal kontradiksi dapat bersatu. Inilah yang diajarkan guru kami pada saat kami masih kecil," katanya.
Menurut syeikh itu, guru mereka mengatakan tidak mungkin dua hal yang kontradiktif akan bersatu. "Tidak mungkin siang dan malam datang bersamaan, tidak mungkin seorang dianggap pahlawan dan mata-mata musuh secara bersamaan, harus salah satunya.
"Tidak mungkin seorang bersahabat dengan zionis pada waktu yang sama menjadi musuh bagi zionis, seorang harus mengenakan satu baju tidak keduanya, dan kita sudah muak dengan kebohongan, kita sudah cukup menjadi korban kebohongan, kita sudah dipenuhi kebohongan semenjak ratusan tahun lalu," jelasnya.
"Apakah tidak cukup bagi kita untuk mengenali kebpohongan Erdogan," ujarnya.***