Erdogan juga membangun hubungan netral seratus persen dengan Israel, lalu ia berkata akan melindung Al Aqsha.
"Erdogan berkepribadian ganda mengaku pelindung Al Aqsha, namun bersahabat dengan zionis, tidak mungkin dua hal kontradiksi dapat bersatu. Inilah yang diajarkan guru kami pada saat kami masih kecil," katanya.
Menurut syeikh itu, guru mereka mengatakan tidak mungkin dua hal yang kontradiktif akan bersatu. "Tidak mungkin siang dan malam datang bersamaan, tidak mungkin seorang dianggap pahlawan dan mata-mata musuh secara bersamaan, harus salah satunya.
"Tidak mungkin seorang bersahabat dengan zionis pada waktu yang sama menjadi musuh bagi zionis, seorang harus mengenakan satu baju tidak keduanya, dan kita sudah muak dengan kebohongan, kita sudah cukup menjadi korban kebohongan, kita sudah dipenuhi kebohongan semenjak ratusan tahun lalu," jelasnya.
"Apakah tidak cukup bagi kita untuk mengenali kebpohongan Erdogan," ujarnya.***
Artikel Terkait
HAMAS: Washington Bersengkongkol dengan Israel Atas Pemusnahan Warga Sipil di Gaza Utara
Meski Ada Andil Amerika Serikat dalam Serangan Israel ke Pangkalan Militer Iran Namun Gagal dan Bisa Dicegah Iran
Aksi Heroik Rami Nator Warga Palestina Serudukan Truk ke Sarang Mossad, 5 Tentara Israel Tewas, 50 Warga Luka-luka
Suporter Maccabi yang Bikin Ulah Hingga Dihajar Warga Amsterdam yang Pro Palestina Diketahui Kabur dari Israel Usai Bantai Warga Gaza
Hizbullah Umumkan Kepala Hubungan Media, Mohammed Afif Al-Nabulsi Tewas dalam Serangan Israel
Tel Aviv Membara Dikepung Serangan Roket Hizbullah, 4 Juta Warga Israel Panik dan Pilih Numpet di Bunker