Perubahan kebijakan ini menunjukkan respons cepat terhadap data baru yang muncul.
Berbeda dengan Inggris, di Indonesia, menurut Kementerian Kesehatan dan Komnas KIPI, tidak ada laporan kasus TTS yang mirip dengan yang terjadi di Inggris.
Ini bisa jadi karena perbedaan genetik, ras, atau faktor lain yang memengaruhi reaksi terhadap vaksin.
Baca Juga: 8 Tanda Kucing Marah & Solusinya: Pelajari Cara Menenangkan Kucingmu dengan Mudah
Dengan lebih dari 70 juta dosis AstraZeneca yang telah disuntikkan, pengawasan tetap berjalan untuk memastikan keamanan vaksin.
Keluarga korban seperti Jamie Scott berharap ada perubahan dalam skema pembiayaan akibat efek samping vaksin yang lebih adil dan efisien.
Mereka juga berharap ada kompensasi yang layak untuk mengatasi kerugian yang telah dialami.
Baca Juga: 11 Tips Jitu Menggemukkan Kucing dengan Sehat, Rahasia Bahagia bagi Anabul
Meskipun ada kasus serius yang terjadi, penting untuk diingat bahwa kejadian ini sangat jarang.
Data klinis dan dunia nyata menunjukkan bahwa manfaat vaksinasi dengan AstraZeneca secara signifikan lebih besar daripada risiko efek sampingnya.
Hal ini juga secara konsisten ditegaskan oleh regulator kesehatan di seluruh dunia.
Menimbang pro dan kontra dari vaksinasi adalah kunci dalam menangani pandemi ini.
Informasi yang akurat dan transparan dari produsen vaksin dan otoritas kesehatan akan terus menjadi penting dalam memastikan kepercayaan publik dan keamanan dalam menghadapi COVID-19.***