global

Kemenlu RI: Serangan Brutal Israel ke Rafah Skenario Besar Israel Paksa Warga Keluar dari Palestina

Selasa, 13 Februari 2024 | 19:25 WIB
pixabay

HUKAMANEWS - Serangan Israel yang menggempur Rafah yang merupakan kawasan pengungsian warga Palestina diyakini skenario besar untuk paksa warga Palestina keluar.

Israel secara brutal paksa warga Palestina keluar dari tanah mereka dan sekaligus menghilangkan masa depan kemerdekaan Palestina.

Hal ini disebut Kementerian Luar Negeri RI dalam keterangannya pada Selasa 913/2/2024).

Sebab itulah Indonesia mengutuk keras serangan udara Israel ke Rafah yang memakan korban jiwa.

Indonesia juga mengecam rencana operasi militer darat Israel di kota itu, yang berada di wilayah perbatasan Jalur Gaza dan Mesir.

Baca Juga: Presiden Jokowi dan Ibu Iriana Akan Coblos di TPS Gedung Lembaga Administrasi Negara Gambir Jakarta Pusat

"Indonesia sekali lagi mendesak Dewan Keamanan PBB untuk segera bertindak menghentikan serangan Israel tersebut. Hukum Humaniter Internasional harus ditegakkan," ujar Kemlu.

Rezim pendudukan Israel mulai menggempur Kota Rafah di Gaza selatan secara intensif pada Senin pagi (12/2), yang menewaskan dan melukai ratusan warga sipil, sebagian besar di antaranya adalah anak-anak dan perempuan.

Otoritas kesehatan di Rafah melaporkan pembunuhan tragis oleh militer Israel terhadap 100 lebih warga sipil, termasuk anak-anak dan perempuan, dan ratusan korban luka lainnya.

Tujuan serangan Israel ke Rafah adalah untuk mengalahkan batalion terakhir kelompok pejuang Palestina Hamas di kota tersebut.

Hamas menyebut serangan Israel di Rafah itu sebagai lanjutan dari "genosida dan pemindahan massal" oleh pasukan negara Zionis tersebut.

Baca Juga: Gimana Nih, Kabupaten Demak Masih Banjir, Akankah Pemilihan Suara Diselenggarakan

Di Rafah, Israel memaksa warga sipil untuk mengungsi dengan dalih menjadikan kota itu sebagai zona aman.

"Serangan itu menegaskan bahwa pemerintah Netanyahu mengabaikan putusan Mahkamah Internasional, yang memerintahkan tindakan mendesak untuk menghentikan tindakan yang mengarah ke genosida," kata pemimpin Hamas Azat al-Rashq di Telegram.

Halaman:

Tags

Terkini