"Saya sudah lebih dari satu kali bertengkar dengan karyawan Gen Z, karena karena perusahaan kami berbasis online," ujarnya.
"Mereka mengira mereka tahu segalanya tentang dunia digital dan mereka bisa mengajari saya. Mereka berpikir mereka lebih baik dari Anda, lebih pintar dari Anda, lebih mampu dari Anda dan mereka akan memberitahu Anda secara langsung," katanya.
Hampir separuh (49%) responden menyatakan sulit bekerja dengan Gen Z "sepanjang waktu atau hampir sepanjang waktu".
Sementara 79% mengatakan mereka menganggap generasi Z adalah generasi yang paling sulit di tempat kerja.
Hampir separuh (49%) responden menyatakan sulit bekerja dengan Gen Z "sepanjang waktu".
Sementara 79% mengatakan mereka menganggap generasi Z adalah generasi yang paling sulit di tempat kerja.
Kepala Penasihat Karir ResumeBuilder, Stacie Haller, percaya bahwa hal ini mungkin menjadi penyebab banyak generasi Z mengalami kesulitan di tempat kerja.
"Sebagai akibat dari COVID-19 dan pendidikan jarak jauh, ada kemungkinan bahwa generasi Z tidak memiliki dasar untuk menjadi lebih sukses dibandingkan generasi yang lebih tua di posisi awal," ujarnya.
"Kita tahu bahwa dengan kerja dan pendidikan jarak jauh, keterampilan komunikasi tidak berkembang dengan baik dan orang cenderung bekerja lebih mandiri," lanjutnya.
"Manajer perekrutan harus menyadari hal ini ketika mewawancarai Generasi Z untuk mendapatkan posisi. Generasi ini mungkin memerlukan lebih banyak pelatihan dalam hal keterampilan profesional."
Adam Garfield, Direktur Pemasaran di HairBro, mengatakan bahwa meskipun pekerja Gen Z sering kali mahir dalam menggunakan alat komunikasi digital, mereka mungkin kurang memiliki keterampilan interpersonal yang diperlukan untuk interaksi tatap muka."
Namun, hal tersebut tidak semuanya membawa malapetaka dan kesuraman, karena sang atasan mengatakan bahwa menurutnya para pemain muda juga membawa atribut positif di tempat kerja.
"Dibandingkan generasi lain, menurut saya Gen Z sangat inovatif dan mudah beradaptasi," ujarnya.