Hasil Penelitian Baru tentang Gen Z, Ternyata Pekerjakan Gen Z Mimpi Buruk Bagi Pemilik Bisnis di Amerika

photo author
- Selasa, 28 November 2023 | 17:33 WIB
Ilustrasi pekerja muda dari Gen Z di Amerika Serikat (pexel)
Ilustrasi pekerja muda dari Gen Z di Amerika Serikat (pexel)

HUKAMANEWS.COM - Beberapa pemilik bisnis dan manajer di Amerika memiliki pandangan yang buruk terhadap pekerja Gen Z.

Demikian ungkap sebuah penelitian baru yang mengejutkan tentang pekerja Gen Z.

ResumeBuilder mensurvei 1.344 orang yang menduduki posisi manajerial di berbagai industri di AS awal bulan ini.

Survey menanyakan pengalaman mereka bekerja dengan orang yang lahir pada tahun 1997 atau setelahnya.

Hampir separuh (49%) responden menyatakan sulit bekerja dengan Gen Z 'sepanjang waktu', dikutip dari nypost.com, Selasa, 28 November 2023.

Sementara 79% mengatakan mereka menganggap generasi Z adalah generasi yang paling sulit di tempat kerja.

Baca Juga: Bantuan Tahap Kedua , Indonesia Juga Prioritaskan Pakaian Hangat Untuk Warga Palestina

Dari mayoritas tersebut, 59% mengatakan bahwa mereka harus memecat karyawan Gen Z.

Bahkan 20% bahkan mengaku telah memecat salah satu pekerja muda tersebut dalam waktu seminggu setelah tanggal mulai bekerja.

Manajer dan pemilik biasanya menyebutkan hak dan kurangnya usaha, motivasi dan produktivitas sebagai alasan mengapa mereka diberi kesempatan tersebut.

Beberapa orang mengatakan apa yang disebut "generasi kepingan salju", "terlalu mudah tersinggung" dan menyebut hal itu sebagai alasan lain untuk menyingkirkan mereka.

Seorang honcho mengungkapkan mengapa dia yakin Gen Z difitnah di tempat kerja.

Baca Juga: Pancasila Dalam Sebuah Komik, Antusias Dibuat Siswa SD Bina Amal 02 Semarang

"Di organisasi kami, Gen Z yang berinteraksi dengan saya bisa jadi melelahkan karena mereka kurang disiplin, dan mereka suka menantang Anda," Akpan Ukeme, Kepala Sumber Daya Manusia di SGK Global Shipping Services, mengatakan kepada ResumeBuilder.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Keikei Utari

Sumber: New York Post

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X