Ia menambahkan bahwa tidak hanya produsen, tetapi juga para pemasok kini mulai merasakan tekanan berat dari bea masuk baru tersebut.
Respons keras juga datang dari Italia.
Presiden Confindustria Emanuele Orsini menganggap langkah AS sebagai tindakan yang tak menyenangkan dan merugikan banyak pihak.
Senada, Paolo Mascarino dari Federasi Industri Makanan Italia (Federalimentare) memperingatkan bahwa tarif ini bisa memicu penurunan ekspor secara drastis karena melewati ambang toleransi industri.
Baca Juga: Usai Pertemuannya dengan Trump, Netanyahu Pastikan di Depan Trump Bakal Habisi Gaza dan Hamas
Ekonom Dan O'Brien dari Institute of International and European Affairs menilai kebijakan Trump sebagai langkah provokatif yang memperbesar risiko konfrontasi ekonomi antara dua kekuatan besar dunia ini.
Dengan ketegangan yang terus meningkat dan batas waktu implementasi tarif semakin dekat, dunia kini menanti apakah kedua pihak akan menemukan jalan tengah atau malah terjebak dalam perang dagang baru yang lebih destruktif.***
Artikel Terkait
Cristiano Ronaldo Tak Percaya Rekannya Diogo Jota Tewas dalam Kecelakaan Mobil, Tidak Masuk Akal, Baru Saja Kita di Tim Nasional
Pemerintah dan Organisasi Relawan Kutuk Serangan Israel yang Sebabkan Kematian Direktur RS Indonesia di Gaza, Dr. Marwan Al Sultan
Detik-detik Penumpang Boeing 737 Japan Airlines Panik, Pesawat Turun Cepat di Ketinggian 26.000 Kaki, Sebagian Penumpang Siapkan Surat Wasiat
Lagi Bagi Makanan, Tiba-Tiba Dibombardir! Serangan Israel di Gaza Tewaskan Puluhan Warga Sipil Termasuk Anak-Anak
Seiring Kebutuhan Tembaga Dunia Makin Meningkat, Salah Satunya untuk Pembuatan Senjata, Trump Bakal Berlakukan Tarif 50 Persen Mulai 1 Agustus