Iran Gempur Pangkalan Militer AS di Qatar, Ketegangan Kawasan Timur Tengah Memuncak

photo author
- Selasa, 24 Juni 2025 | 17:00 WIB
Operasi Bashayer Al-Fath dimulai, Iran hancurkan pangkalan AS di Qatar usai diserang fasilitas nuklirnya. (HukamaNews.com / X.com)
Operasi Bashayer Al-Fath dimulai, Iran hancurkan pangkalan AS di Qatar usai diserang fasilitas nuklirnya. (HukamaNews.com / X.com)

HUKAMANEWS - Situasi di kawasan Timur Tengah kembali memanas setelah Iran meluncurkan serangan rudal besar-besaran ke Pangkalan Militer AS Al Udeid di Qatar.

Serangan ini menjadi respons langsung atas aksi militer Amerika Serikat terhadap fasilitas nuklir Iran beberapa hari sebelumnya.

Kementerian Pertahanan Qatar menyebut serangan terjadi pada Senin malam, 22 Juni 2025, waktu setempat.

Insiden ini menandai dimulainya operasi militer Iran yang dinamakan “Bashayer Al-Fath” atau yang berarti “Berita Baik Kemenangan”.

Baca Juga: Serangan B2 Siluman Berhasil, Tapi Trump Pilih Damai dengan Iran? Ini Alasannya yang Tak Diduga!

Korps Garda Revolusi Islam Iran (IGRC) menyebut serangan ini sebagai “pesan langsung” kepada Amerika Serikat dan sekutunya.

Serangan tersebut diumumkan secara resmi oleh media nasional Iran, Press TV, hanya beberapa jam setelah Iran memperingatkan akan adanya aksi balasan.

IGRC mengklaim jumlah rudal yang diluncurkan setara dengan jumlah bom yang digunakan AS saat menggempur fasilitas nuklir Iran di Fordo, Natanz, dan Isfahan.

Iran juga menegaskan bahwa tidak akan membiarkan agresi terhadap kedaulatan negaranya tanpa pembalasan yang setimpal.

Pernyataan dari Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran menguatkan posisi Teheran yang kini menganggap semua pangkalan AS di wilayah sekitarnya sebagai target sah.

Baca Juga: Iran Bakal Balas Setiap Warga Amerika Atau Personel Militer Jadi Target Sasaran, Pasca Tiga Fasilitas Nuklir Iran Dirudal Amerika

Tak hanya di Qatar, rudal-rudal Iran juga dilaporkan diarahkan ke pangkalan militer AS di Irak, meski belum ada informasi detail terkait dampaknya.

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Qatar melaporkan bahwa sistem pertahanan udara negara tersebut berhasil mencegat sebagian besar rudal yang masuk.

Pemerintah Qatar menyatakan tidak ada korban jiwa dalam serangan tersebut, namun mengecam keras pelanggaran terhadap ruang udara dan kedaulatannya.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar menyebut serangan tersebut sebagai pelanggaran terhadap hukum internasional dan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Jiebon

Sumber: X.com

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X