Lembaga penyiaran publik Israel, KAN, mengutip seorang pejabat Israel yang tidak disebutkan namanya, mengatakan bahwa masuknya makanan akan menjadi tindakan sementara yang berlangsung sekitar seminggu, di mana pusat-pusat distribusi akan diselesaikan, terutama di Gaza selatan.
Pusat-pusat tersebut akan dikelola oleh militer Israel dan dioperasikan oleh perusahaan-perusahaan Amerika, kata laporan itu.
Sebelumnya pada hari Senin, Radio Angkatan Darat Israel melaporkan bahwa Tel Aviv berencana hanya mengizinkan sembilan truk yang membawa bantuan kemanusiaan ke Gaza, pengiriman pertama sejak 2 Maret.
Tentara Israel telah melancarkan serangan brutal terhadap Gaza sejak Oktober 2023, menewaskan hampir 53.500 warga Palestina, sebagian besar dari mereka wanita dan anak-anak.
Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan November lalu terhadap Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant, atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di daerah kantong tersebut.***
Artikel Terkait
Ben-Gvir, Anggota Parlemen Sayap Kanan Israel Todongkan Senjata ke Dua Petugas Keamanan Palestina
Usai Gaza Digempur Abis Israel, Kini Israel Dilanda Kebakaran Paling Parah, Petugas Sampai Kewalahan dan Minta Bantuan Internasional
Warga Gaza Palestina Tolak Keras Rencana Licik Israel Dirikan Kamp Isolasi Mirip Ghetto Nazi, dengan Modus Distribusi Bantuan
Rafah Kembali Bergolak! Hamas Diam-Diam Gempur Balik dengan Luncurkan Serangan, Tentara Israel Jadi Sasaran
Juara Bertahan Eurovision Nemo Dukung Seruan Agar Israel Dikeluarkan dari Kontes Lagu
Klaim Adanya Terowongan di Rumah Sakit Eropa di Gaza, Israel Kembali Bantai 34 Warga Palestina