Juara Bertahan Eurovision Nemo Dukung Seruan Agar Israel Dikeluarkan dari Kontes Lagu

photo author
- Jumat, 9 Mei 2025 | 20:40 WIB
Juara Eurovision Nemo agar Israel dikeluarkan dari kontes lagu (Ist)
Juara Eurovision Nemo agar Israel dikeluarkan dari kontes lagu (Ist)

HUKAMANEWS - Juara bertahan Eurovision Nemo telah mendukung seruan, agar Israel dikeluarkan dari kontes lagu.

Selama konferensi pers pemenangnya pada tahun 2024, bintang tersebut mengutip bahwa "Eurovision perlu sedikit diperbaiki", menyusul berbagai peristiwa yang sangat kontroversial di tengah partisipasi Israel.

Kini, saat bintang Swiss itu bersiap menyerahkan mahkotanya, mereka berbicara lebih jujur ​​tentang bagaimana kontes itu tampaknya tetap rusak.

Dalam sebuah wawancara dengan HuffPost UK, pelantun lagu hit "The Code" itu ditanya, apakah dia punya pendapat mengenai kehadiran Israel di Eurovision:

"Ya, saya setuju. Secara pribadi, saya merasa tidak masuk akal jika Israel menjadi bagian dari Eurovision ini. Dan Eurovision secara umum saat ini."

"Saya tidak tahu seberapa banyak yang ingin saya bahas secara rinci, tetapi saya ingin mengatakan, saya tidak mendukung fakta bahwa Israel menjadi bagian dari Eurovision saat ini."

Nemo kemudian memberikan pernyataan tambahan pada situs web tersebut:

Baca Juga: Warga Dibikin Heboh, Rumah Tinggal di Bekasi Diam-Diam Jadi Gereja, Pengamat Minta Pemkot Bertindak Tegas Jangan Tutup Mata

"Saya mendukung seruan agar Israel dikeluarkan dari Kontes Lagu Eurovision. Tindakan Israel pada dasarnya bertentangan dengan nilai-nilai yang diklaim, dijunjung tinggi oleh Eurovision perdamaian, persatuan, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia."

Komentar penyanyi itu sama dengan komentar lebih dari 70 peserta Eurovision terdahulu, yang menandatangani surat terbuka kepada penyelenggara Eurovision di EBU.

Para penanda tangan dari 12 negara berbeda menuduh penyiar Israel Kan "terlibat dalam genosida Israel terhadap warga Palestina di Gaza".

Para artis itu mencatat bahwa "dengan terus menayangkan representasi negara Israel, EBU menormalisasi dan menutupi kejahatannya".

Sejak pecahnya perang Israel-Gaza pada Oktober 2023, para musisi, penggemar, serikat pekerja, aktivis hak asasi manusia, dan tokoh terkemuka lainnya telah berulang kali menyerukan, agar Israel dikeluarkan dari Eurovision.

Konflik tersebut telah menewaskan lebih dari 52.000 orang di Gaza, dan banyak organisasi internasional menuduh Israel melakukan kejahatan perang dan tindakan genosida.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Keikei Utari

Sumber: Wiwiblogs.com

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X