Belanja Besar Sektor AI, Bikin Microsoft PHK Besar-Besaran

photo author
- Jumat, 16 Mei 2025 | 14:54 WIB
Microsoft Copilot kini hadir di WhatsApp! Temukan fitur menariknya, dari menjawab pertanyaan hingga membuat gambar. (Microsoft / HukamaNews.com)
Microsoft Copilot kini hadir di WhatsApp! Temukan fitur menariknya, dari menjawab pertanyaan hingga membuat gambar. (Microsoft / HukamaNews.com)

HUKAMANEWS - Badai PHK global masih berlanjut. Bila sebelumnya sektor otomotif mulai mengurangi produksinya, kini masalah sama merembet ke sektor IT.Alasannya Microsoft ini terus eksis dalam bisnis IT dengan melibatkan AI atau teknologi kecerdasan buatan 

Langkah Microsoft sudah dilakukan dengan Pemutusan Hubungan Kerja atau PHK massal terhadap lebih dari 6.000 karyawan, atau sekitar tiga persen dari total tenaga kerja global perusahaan pada Selasa, 13 Mei 2025.

“Perubahan organisasi diperlukan untuk memposisikan perusahaan agar sukses di pasar yang dinamis,” kata juru bicara Microsoft, Pete Wootton, pada Selasa, 13 Mei 2025. 

Baca Juga: Gila! Headphone Sony WH-1000XM6 Punya 12 Mikrofon, Suara Bising Langsung Hilang Seketika

Ini menjadi gelombang PHK terbesar sejak 2023, ketika Microsoft sudah memecat 10.000 karyawannya. Efeknya, PHK ini jelas akan memengaruhi setiap lini dalam perusahaan termasuk LinkedIn yang dimiliki Microsoft dan beberapa kantor internasional. 

Gelombang PHK terbaru ini terjadi lebih dari setahun setelah Microsoft memberhentikan 1.900 karyawan dari divisi Activision Blizzard dan Xbox.

Microsoft memiliki alasan tersendiri dalam memangkas ribuan karyawan kendati sedang berkembang pesat, khususnya di bidang kecerdasan buatan (AI). 

Baca Juga: Huawei Watch Fit 4 Pro Rilis! Smartwatch Canggih Rasa Flagship, Harga Jauh Lebih Murah dan Tahan Lama Apple Watch Ultra

PHK ini merupakan bagian dari perubahan organisasi untuk menghadapi masa depan yang semakin didorong oleh AI dan komputasi awan (cloud). Namun, mereka menyadari bahwa membangun masa depan itu tidak murah.

Microsoft saat ini tengah menginvestasikan puluhan miliar dolar untuk membangun pusat data dan infrastruktur demi mendukung layanan dan alat AI yang terus berkembang. 

Laporan menyebutkan bahwa belanja modal Microsoft tahun ini bisa mencapai sekitar USD 80 miliar, dan sebagian besar diarahkan untuk ekspansi AI.

Baca Juga: Puan Sentil TNI Soal Pengamanan Kejaksaan: Publik Harus Tahu, Jangan Sampai Salah Paham!

Langkah ini penting agar bisa tetap bersaing dengan Google, Amazon, dan Meta. Tapi konsekuensinya adalah biaya operasional yang meningkat dan margin keuntungan yang menipis.

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Elizabeth Widowati

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X