Tapi benarkah demikian?
Faktanya, para ahli geofisika membantah teori ini.
Menurut Julien Aubert dari Institute of Physics of the Globe of Paris (IPGP), medan magnet bumi tidak terletak di wilayah Makkah.
Memang benar, medan magnet bisa memengaruhi kompas manual, tapi pesawat modern sekarang sudah menggunakan sistem navigasi berbasis GPS dan geolokasi.
Artinya, tidak ada hambatan teknis yang mencegah pesawat melintasi Ka'bah secara ilmiah.
Larangan ini murni karena pertimbangan religius dan administratif, bukan karena gangguan magnetik.
Melihat dari berbagai alasan yang telah dipaparkan, bisa disimpulkan bahwa larangan pesawat terbang di atas Ka'bah bukan karena kendala teknologi atau ilmiah.
Sebaliknya, keputusan ini dilandasi oleh penghormatan spiritual, perlindungan terhadap kekhusyukan ibadah, kontrol akses bagi non-Muslim, serta aturan resmi dari otoritas penerbangan Saudi.
Semua ini dirancang untuk menjaga kemuliaan dan eksklusivitas kota suci Makkah sebagai pusat ibadah umat Islam.
Dengan begitu, kita bisa memahami bahwa larangan ini bukan sekadar aturan teknis, tapi bentuk nyata dari penghormatan terhadap simbol paling suci dalam Islam.***
Artikel Terkait
Uskup Belgia Sambut Hangat Paus Leo XIV, Siap Melangkah Bersama Pemimpin Baru Gereja Katolik
Profil Robert Francis Prevost Jadi Paus Leo XIV, Inilah Jejak Langkah Pemimpin Baru Gereja Katolik Asal Amerika Serikat
Baru Terpilih, Paus Leo XIV Langsung Kasih Kode Soal Perdamaian Dunia dan Kritik Terselubung ke Politik Amerika
Kenapa Perempuan Tak Pernah Jadi Paus? Jawaban Mengejutkan dari Aturan Rahasia di Balik Dinding Vatikan
Rafah Kembali Bergolak! Hamas Diam-Diam Gempur Balik dengan Luncurkan Serangan, Tentara Israel Jadi Sasaran