Jika mengacu pada dua konklaf sebelumnya, pemilihan bisa selesai dalam dua hari, namun semua tergantung pada seberapa cepat para kardinal mencapai kesepakatan.
Yang pasti, seluruh proses berlangsung di bawah aturan ketat dan pengawasan internal demi menjaga independensi serta spiritualitas pemilihan ini.
Lebih dari sekadar memilih seorang pemimpin religius, konklaf ini menjadi momen refleksi besar bagi 1,4 miliar umat Katolik di seluruh dunia.
Tantangan global seperti perubahan iklim, ketimpangan sosial, hingga krisis moral menjadi bagian dari beban kepemimpinan yang akan diemban Paus mendatang.
Baca Juga: Bikin Geger! Penjara Legendaris Paling Angker Alcatraz di AS Mau Dihidupkan Lagi Sama Trump
Dengan latar sejarah yang kuat dan harapan umat yang besar, pemilihan Paus kali ini diharapkan mampu melahirkan sosok pemimpin yang tidak hanya bijaksana secara teologis, tapi juga mampu menjawab tantangan zaman dengan relevansi dan keberanian moral.
Kini, dunia menanti sinyal asap putih dari Kapel Sistina, sebagai pertanda hadirnya pemimpin baru yang akan menuntun Gereja Katolik menuju babak selanjutnya.***
Artikel Terkait
Inilah Tata Cara Ritual Konklaf yang Diikuti Para Kardinal Seluruh Dunia, Pilih Satu Nama Pengganti Paus yang Wafat
Ribuan Pelayat Datang dari Seluruh Dunia Tapi Konklaf Belum Juga Dimulai, Ini Fakta di Balik Keheningan Vatikan
Siapa Sangka Syarat Jadi Paus dalam Konklaf Ternyata Sesederhana Ini! Nomor 2 Bikin Banyak Orang Kaget
Rahasia Konklaf di Kapel Sistina Terungkap, Lukisan 'Hari Kiamat' hingga Asap Hitam Putih Penentu Takhta Paus!