Ribuan Pelayat Datang dari Seluruh Dunia Tapi Konklaf Belum Juga Dimulai, Ini Fakta di Balik Keheningan Vatikan

HUKAMANEWS - Suasana duka masih menyelimuti Kota Vatikan setelah berpulangnya Paus Fransiskus pada Senin, 21 April 2025.

Ribuan jemaat dari berbagai negara terus berdatangan ke Basilika Santo Petrus, memberikan penghormatan terakhir untuk sang pemimpin umat Katolik dunia.

Momen ini menjadi pengingat bahwa kepergian seorang Paus bukan hanya duka mendalam bagi Gereja Katolik, tapi juga menjadi momen penting dalam sejarah kepemimpinan spiritual global.

Namun hingga hari ini, belum ada tanda-tanda pasti soal kapan konklaf, atau pemilihan Paus baru, akan dimulai.

Baca Juga: Profil Lengkap Kardinal Farrell, Pemegang Kendali Vatikan Sementara Setelah Paus Fransiskus Wafat yang Jarang Disorot Media!

Vatikan memilih untuk tetap menahan diri dan memprioritaskan penghormatan terakhir bagi Paus Fransiskus ketimbang membahas suksesi kepemimpinan.

Dalam tradisi Katolik, masa duka resmi disebut *novemdiales*, yaitu sembilan hari berkabung yang penuh ritual dan doa.

Masa ini dimulai pada Sabtu, 26 April 2025, dan akan berakhir pada 4 Mei mendatang.

Selama periode tersebut, para kardinal akan berkumpul di Vatikan, namun belum semua untuk urusan konklaf.

Mereka yang berusia di bawah 80 tahun memiliki hak suara dalam konklaf, dan saat ini diperkirakan ada sekitar 135 kardinal yang memenuhi syarat itu.

Baca Juga: Kardinal Kevin Farrell, Sosok Kunci Pengganti Sementara Paus Fransiskus dan Masa Transisi di Vatikan

Namun, kehadiran mereka belum berarti konklaf akan segera dimulai.

Sesuai aturan Gereja, proses pemilihan Paus baru hanya bisa dimulai paling cepat 15 hari dan paling lambat 20 hari setelah wafatnya Paus sebelumnya.

Itu artinya, waktu terdekat dimulainya konklaf bisa jatuh pada awal Mei 2025.

Meski begitu, Vatikan tetap belum memberi konfirmasi resmi kapan tanggal pasti konklaf akan dimulai.