Bukan Sekadar Simbol Sakral! Ini Alasan Mengejutkan Kenapa Cincin Paus Fransiskus Harus Dihancurkan

photo author
- Selasa, 22 April 2025 | 18:00 WIB
Tradisi penghancuran cincin Paus Fransiskus bukan sekadar ritual.  (HukamaNews.com / Net)
Tradisi penghancuran cincin Paus Fransiskus bukan sekadar ritual. (HukamaNews.com / Net)

Hal ini dijelaskan dalam laporan dari DailyMail dan Livemint, bahwa cincin Paus bisa menjadi alat legitimasi yang berbahaya bila jatuh ke tangan yang salah.

Proses penghancuran cincin dilakukan oleh kardinal camerlengo, pejabat tinggi di Vatikan yang diberi tanggung jawab khusus untuk mengelola masa transisi setelah wafatnya seorang Paus.

Ia akan memukul cincin tersebut dengan palu khusus, di hadapan Dewan Kardinal, sebagai bentuk pernyataan resmi berakhirnya masa kepausan.

Tradisi ini juga menjadi penanda bahwa Vatikan memasuki masa sede vacante, yakni masa kekosongan Tahta Suci hingga Paus yang baru terpilih melalui konklaf.

Baca Juga: Bukan Cuma Pemain Bola, Lionel Messi Ternyata Punya Kedekatan Khusus dengan Paus Fransiskus, Begini Pesannya yang Bikin Netizen Terdiam

Menariknya, penghancuran cincin ini dilakukan sebelum dimulainya konklaf oleh para kardinal yang akan memilih penerus Paus Fransiskus.

Artinya, penghancuran ini merupakan bagian penting dari rangkaian ritual resmi yang menandai babak baru dalam sejarah kepemimpinan Gereja Katolik.

Meski terlihat seperti ritual kuno, tradisi ini justru menjadi cermin ketatnya prosedur yang dipegang oleh Vatikan demi menjaga keabsahan dan integritas lembaga keagamaan mereka.

Langkah ini memperlihatkan bahwa setiap detail, bahkan sepotong cincin, bisa menyimpan tanggung jawab yang besar di baliknya.

Baca Juga: Paus Fransiskus Meninggal, Ucapan Menag Nasaruddin Umar Ini Bikin Haru Warganet Seluruh Indonesia

Dan ketika saatnya tiba, cincin itu harus dihancurkan, bukan karena tidak berarti, tetapi karena terlalu berarti untuk disalahgunakan.

Dengan berbagai makna historis dan spiritual yang dikandungnya, cincin Paus bukan hanya simbol kepemimpinan, tetapi juga pengingat akan pentingnya menjaga kepercayaan dan otoritas dalam institusi yang sudah berdiri selama ribuan tahun.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Jiebon

Sumber: Berita Satu

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X