Imbas Perang Dagang dengan Amerika Makin Memanas, China Hentikan Semua Maskapai Penerbangan Kiriman dari Boeing

HUKAMANEWS - China memerintahkan semua maskapai penerbangan untuk berhenti menerima kiriman dari Boeing, karena perang dagang yang memanas.

Dikutip dari twet akun X ADAM, pada Selasa (15/4), "China orders ALL airlines to stop taking deliveries from Boeing as trade war explodes."

"Airlines are to halt purchases of all aircraft related equipment and parts from ALL US companies."

Dari laman cbsnews, dikutip Selasa (15/4), maskapai penerbangan akan menghentikan pembelian semua peralatan dan suku cadang terkait pesawat dari SEMUA perusahaan ASPemerintah Cina telah meminta maskapai penerbangan domestik negara itu untuk berhenti menerima pengiriman jet Boeing.

Hal ini karena perang dagang antara dua ekonomi terbesar dunia itu meningkat, Bloomberg News melaporkan.

Baca Juga: Ribuan Personel Aparat Diterjunkan Demi Halangi Massa yang Geruduk UGM, Jokowi Terkesan Sengaja Bikin Gaduh dengan Ijazah Palsu

China juga menginstruksikan maskapai penerbangannya untuk berhenti membeli suku cadang pesawat dan komponen lainnya dari perusahaan AS, menurut Bloomberg, yang mengutip orang-orang yang mengetahui situasi tersebut.

Boeing tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Saham perusahaan penerbangan raksasa itu turun $4,88, atau 3%, menjadi $154,40 dalam perdagangan pra-pasar.

Perintah untuk berhenti menerima jet Boeing muncul setelah China menaikkan tarif balasannya atas barang-barang AS menjadi 125%.

Tarif tersebut sama dengan tarif yang telah ditetapkan Presiden Trump atas impor China, meskipun pajak tersebut dapat naik hingga 145% untuk beberapa produk.

Baca Juga: Kucingmu Sering Lesu dan Murung? Bisa Jadi Tanda dari 5 Penyakit Ini, Cek Gejalanya Sebelum Terlambat!

Tarif China akan menaikkan harga pesawat dan suku cadang buatan AS lebih dari dua kali lipat, sehingga biayanya menjadi tidak terjangkau, demikian laporan Bloomberg.

Boeing dijadwalkan mengirimkan sekitar 10 pesawat 737 Max ke maskapai penerbangan China, termasuk China Southern Airlines, Air China, dan Xiamen Airlines, Bloomberg melaporkan, mengutip data dari Aviation Flights Group.