Tiongkok menolak untuk tunduk pada apa yang disebutnya pemerasan dan telah bersumpah untuk berjuang sampai akhir.
Sekretaris pers Gedung Putih Karoline Leavitt mengatakan dalam jumpa pers pada hari Selasa, bahwa Presiden Trump yakin Tiongkok ingin membuat kesepakatan dengan Amerika Serikat mengenai tarif tambahan.
"Tiongkok ingin membuat kesepakatan. Mereka hanya tidak tahu bagaimana melakukannya," kata Leavitt.
"Ia yakin Tiongkok harus membuat kesepakatan dengan Amerika Serikat."
Jika Tiongkok mengulurkan tangan, imbuhnya, Trump akan "sangat baik hati, tetapi ia akan melakukan yang terbaik bagi rakyat Amerika."
Sementara itu, Perdana Menteri Kanada Mark Carney mengatakan tarif 25 persen negaranya pada beberapa kendaraan, tindakan balasan untuk menyamai pendekatan Trump akan berlaku segera setelah tengah malam waktu setempat.
"Presiden Trump menyebabkan krisis perdagangan ini dan Kanada menanggapinya dengan tujuan dan dengan kekuatan," kata Carney di X.
Kanada dan Meksiko dibebaskan dari putaran tarif baru yang diumumkan Trump minggu lalu, tetapi pungutan sebelumnya tetap berlaku.
Sebagian besar barang yang mematuhi perjanjian perdagangan yang ada antara ketiga negara tidak dikenakan tarif tersebut.***
Artikel Terkait
Demi Efisiensi Anggaran, Trump Dekati Rusia dan China untuk Kembali Bahas Perundingan Senjata Nuklir
Australia Pilih Kejar Kepentingan Nasional Ketimbang Gabung Dengan China
Tak Takut Diancam Trump Lewat Tarif Dagang, China Bereaksi Lebih Keras dan Bakal Ladenin Perang dengan AS
Tekanan Pendonor dan Pasar Rontok, Trump Diprediksi Ubah Arah! Ekonom Beberkan Alasan Mengejutkan
China Naikkan Tarif Jadi 125 Persen, Trump Malah Ajak Xi Damai? Drama Perang Dagang yang Bikin Dunia Deg-degan