Mulai dari kebijakan fiskal yang bisa menjaga daya beli masyarakat, hingga program pelatihan kerja untuk sektor-sektor baru yang berpotensi tumbuh di tengah krisis global.
Momen ini juga bisa menjadi titik refleksi bersama.
Bahwa stabilitas ekonomi bukan hanya soal angka di grafik, tapi tentang resiliensi sosial dan kesiapan kolektif dalam menghadapi dunia yang berubah cepat.
Pemimpin seperti Lawrence Wong mungkin hanya satu dari sekian banyak yang bersuara, tapi kekhawatiran yang ia sampaikan adalah cerminan keresahan global.
Perang dagang bukan cuma persoalan kebijakan.
Ia adalah percikan awal dari ketidakpastian yang lebih besar.
Jika tidak ditangani dengan bijak, bisa jadi sejarah kembali berulang, hanya saja bentuknya bukan lagi tank dan meriam, melainkan krisis ekonomi dan fragmentasi global.
Dalam dunia yang semakin terhubung namun juga semakin terpecah ini, kamu perlu melihat lebih jauh dari permukaan.
Karena perang zaman sekarang bukan selalu soal siapa yang bersenjata paling canggih, tapi siapa yang paling siap menghadapi perubahan.
Dan untuk negara kecil, kesiapan itu bukan pilihan, tapi keharusan. ***
Artikel Terkait
Trump "Sang Pendamai" Buktikan ke Dunia Dirinya Pembantai Warga Sipil Yaman Tak Bersenjata, yang Sedang Rayakan Idul Fitri
I Stand With Palestine, Kutuk Serangan Israel Terhadap Paramedis, Israel Bantah Namun Video Buktikan Serangan Brutal
Partai Demokrat Rencanakan Pemakzulan Trump dalam Waktu 30 Hari, Trump Dinilai Tak Layak Sebagai Presiden
Gelombang Protes Meluas di AS, Ratusan Ribu Warga Bangkit Tolak Kuasa Trump dan Elon Musk
Trump dan Elon Musk Didemo dalam Protes yang Tergabung di Aksi Hands Off, Massa Tuntut Perebutan Kekuasaan oleh Para Miliarder