Menyusul serangan udara ke Khan Younis, kelompok Hamas mengklaim telah meluncurkan roket ke kota Ashdod, Israel, sebagai bentuk balasan.
Salah satu roket dilaporkan menghantam wilayah permukiman dan menimbulkan kerusakan material, namun tidak ada korban jiwa dalam serangan itu.
Situasi di Gaza semakin menunjukkan betapa rapuhnya perlindungan terhadap warga sipil dan jurnalis di tengah konflik bersenjata.
Dengan makin banyaknya korban dari kalangan media, pertanyaan besar kembali muncul: sampai kapan dunia hanya menjadi penonton?
Baca Juga: Tarif Impor Trump Picu Kekhawatiran Global, Dari PHK Massal Hingga Ancaman Resesi Ekonomi
Apakah suara jurnalis harus benar-benar dibungkam lewat api dan peluru agar dunia akhirnya membuka mata terhadap tragedi yang sedang berlangsung?
Saat kamu membaca berita ini, mungkin ada lagi satu kamera yang jatuh, satu pena yang tak sempat menulis, dan satu suara yang padam selamanya. ***
Artikel Terkait
Gempa Dahsyat Guncang Myanmar, Thailand Ikut Panik, PM Paetongtarn Gelar Rapat Darurat
Gempa Dahsyat M 7,7 Guncang Myanmar! Bangunan Ambruk, BMKG Ungkap Dampaknya ke Indonesia
Tornado Terparah Terjang AS, 7 Orang Tewas, 90 Juta Jiwa Terancam Cuaca Ekstrem
Yoon Suk Yeol Dimakzulkan! Mahkamah Konstitusi Pecat Presiden Korea Selatan, Pemilu Kilat 60 Hari Menanti
Ketika Tubuh Kecil Tak Berdosa Terlempar ke Langit oleh Gempuran Rudal Zionis Israel, Dunia Masih Membisu