"Masyarakat kita menanggung akibatnya sementara para Trump dan Musk di dunia meraup untung. Ini bukan hanya soal uang ini soal kekuasaan," tulis penyelenggara Hands Off!.
Baca Juga: Reshuffle Kabinet dan Ujian Kredibilitas Pemerintahan Prabowo
"Pemerintahan ini menargetkan semua orang yang bukan bagian dari 1% veteran, anak-anak, manula, petani, imigran, kaum transgender, dan lawan politik. Semua itu dilakukan untuk mengonsolidasikan kekuasaan dan memberi penghargaan kepada sekutu mereka."
Meskipun protes di seluruh negeri sebagian besar berlangsung damai, di pusat kota Lafayette, Indiana, seorang pria mengeluarkan senjata panjang dari mobilnya dan mendekati kerumunan.
Polisi Lafayette mengatakan pria itu mencoba berbelok di persimpangan jalan dekat Pengadilan Daerah Tippecanoe, tetapi dihalangi oleh pengunjuk rasa di jalan.
Pria itu keluar dari truknya dan, menurut pernyataan polisi, ditanduk oleh seorang pengunjuk rasa setelah ketegangan meningkat antara dia dan kerumunan demonstran.
Pria itu kemudian kembali ke truk dan mengambil pistol dari kendaraannya, yang kemudian ia gambarkan sebagai tindakan membela diri, sebelum memasukkannya kembali ke dalam truknya, demikian bunyi pernyataan itu.
Petugas polisi Lafayette menahan pria tersebut setelah menerima laporan bahwa ia mengarahkan senjatanya ke arah pengunjuk rasa.
Namun, polisi mengatakan bahwa setelah menyelidiki insiden tersebut, mereka memutuskan bahwa ia tidak mengarahkan senjata api ke siapa pun dan membebaskannya.
Presiden serikat buruh angkat bicara
Dua presiden serikat pekerja federal berbicara pada hari Sabtu menentang Trump dan kebijakannya yang menargetkan pekerja federal pada protes di DC.
"(Pemerintahan) Trump benar-benar menghancurkan layanan publik di negara ini. Benar sekali. Mereka mengklaim akan membuat pemerintah lebih efisien," kata Presiden Federasi Nasional Pegawai Federal Randy Erwin.
"Itu lelucon, kawan. Itu lelucon yang kejam. Mereka melakukan hal yang sebaliknya."
NFFE dan Federasi Pegawai Pemerintah Amerika adalah bagian dari koalisi serikat pekerja yang mengajukan gugatan hukum di Pengadilan Distrik AS di San Francisco minggu ini, untuk menghentikan pemerintahan Trump mengakhiri hak tawar-menawar kolektif bagi banyak pegawai federal.***
Artikel Terkait
Respon Tarif Impor yang Diberlakukan Trump, Bank Indonesia Komitmen Jaga Kestabilan Nilai Rupiah
Efek Domino Kebijakan Tarif Impor Trump, Dunia di Ambang Krisis PHK dan Resesi Global
Partai Demokrat Rencanakan Pemakzulan Trump dalam Waktu 30 Hari, Trump Dinilai Tak Layak Sebagai Presiden
Gelombang Protes Meluas di AS, Ratusan Ribu Warga Bangkit Tolak Kuasa Trump dan Elon Musk
Nilai Tukar Rupiah Melemah pada Senin Pagi, Imbas Kebijakan Tarif resiprokal Trump