HUKAMANEWS - Demonstran yang melambaikan bendera yang menyatakan solidaritas dengan warga Palestina di Gaza dan warga Sudan dibebaskan dari tuduhan.
Aksi demonstran selama pertunjukan paruh waktu Super Bowl Kendrick Lamar pada hari Minggu, polisi sempat menahannya, tetapi tidak dapat menentukan tuduhan apa pun yang diajukan terhadapnya.
Sang pengunjuk rasa, Zul Qarnain Nantambu, 41 tahun, dipekerjakan sebagai penari dalam pertunjukan Lamar.
Selama pertunjukan paruh waktu, ia berdiri di atas mobil yang digunakan sebagai alat peraga dan mengibarkan gabungan bendera Sudan dan Palestina, saat Lamar membawakan salah satu lagu terbaiknya, Not Like Us.
Bendera tersebut bertuliskan Sudan dan Gaza serta menyertakan gambar hati dan kepalan tangan yang terangkat.
Rekaman protes Nantambu, yang dipotong dari siaran nasional, menunjukkan bahwa ia dikejar dan dihadang oleh petugas keamanan acara dan dikeluarkan dari lapangan.
Ia kemudian ditahan oleh polisi New Orleans, yang mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa "penegak hukum sedang berupaya menentukan dakwaan yang berlaku dalam insiden ini."
NFL melarangnya mengikuti semua acara NFL mendatang.
Polisi mengatakan bahwa mereka tidak menangkap pengunjuk rasa tersebut, dan melepaskannya setelah kejadian tanpa mengajukan tuntutan apa pun.
Perusahaan produksi di balik acara tersebut mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui bahwa Nantambu akan melakukan protesnya.
Nantambu menjelaskan dalam wawancara bahwa ia melihat peluang untuk menyuarakan kekejaman yang dilakukan terhadap orang-orang di Sudan dan Gaza, ketika ia menerima pemberitahuan bahwa ia telah disewa untuk menjadi bagian dari pertunjukan tersebut.
Keyakinannya sebagai seorang Muslim mengilhaminya untuk bertindak, katanya.
Artikel Terkait
Rencana Trump Pindahkan Warga Gaza ke Negara Lain Dikutuk Hamas, Rakyat Gaza Tak Akan Biarkan Trump Rebut Tanah Palestina!
Ramai-ramai Kutuk Rencana Terselubung Trump Bakal Relokasikan Gaza Hingga Rayuan Jadikan Gaza "Sejahtera"
Ide Gila Trump Rebut Tanah Gaza untuk Dijadikan Riviera Timur Tengah Disambut Baik Penjahat Perang Netanyahu
Di Tengah Ancaman Trump dan Israel, Negara Arab Tolak Ide Gila Trump Warga Palestina Dipindahkan ke Negara Lain
Berdalih Gaza Tak Aman, Trump Ingin Beli dan Kuasai Gaza Bahkan Izinkan Negara Lain Kembangkan Sebagian Wilayah