Menurut Juru Bicara Kepolisian Daerah Jopy Ventura, identitas para korban belum terungkap.
“Kami masih melakukan investigasi terkait identitas korban dan penyebab jatuhnya pesawat,” tambahnya.
Polisi dan tentara telah dikerahkan untuk mengamankan lokasi kejadian serta mengumpulkan barang bukti.
Nomor Ekor Pesawat Mengarah ke Perusahaan Pertahanan Metrea
Data dari situs pelacakan penerbangan FlightAware menunjukkan bahwa pesawat yang jatuh memiliki nomor ekor N349CA dan terdaftar atas nama perusahaan pertahanan Metrea.
Pesawat tersebut diidentifikasi sebagai Beechcraft Super King Air B300, yang sering digunakan untuk misi pengintaian dan pengangkutan cepat.
Komando Indo-Pasifik AS yang berbasis di Hawaii masih belum memberikan tanggapan resmi terkait insiden ini.
Keheningan dari pihak AS memunculkan spekulasi bahwa pesawat tersebut terlibat dalam misi khusus yang berkaitan dengan operasi militer.
Amerika Serikat dan Filipina, Kerja Sama Militer yang Erat
Keberadaan pesawat militer AS di Filipina bukanlah hal baru.
Pasukan Amerika secara bergilir ditempatkan di negara ini untuk mendukung operasi melawan kelompok militan terkait ISIS di Mindanao.
Filipina dan AS memiliki perjanjian pertahanan yang memungkinkan AS mengakses pangkalan militer di Filipina untuk keperluan strategis.
Namun, insiden ini menambah daftar panjang kecelakaan udara yang melibatkan pesawat militer AS di wilayah Asia-Pasifik.
Artikel Terkait
Lewat Iklan Anti Kebencian No Reason to Hate, Snoop Dogg Saling Umbar Kata-kata Benci dengan Tom Brady
Rencana Trump Pindahkan Warga Gaza ke Negara Lain Dikutuk Hamas, Rakyat Gaza Tak Akan Biarkan Trump Rebut Tanah Palestina!
Ramai-ramai Kutuk Rencana Terselubung Trump Bakal Relokasikan Gaza Hingga Rayuan Jadikan Gaza "Sejahtera"
Ide Gila Trump Rebut Tanah Gaza untuk Dijadikan Riviera Timur Tengah Disambut Baik Penjahat Perang Netanyahu
Di Tengah Ancaman Trump dan Israel, Negara Arab Tolak Ide Gila Trump Warga Palestina Dipindahkan ke Negara Lain