Inilah Kekejaman Assad dan Keluarga yang Puluhan Tahun Benci dengan Islam, Hingga Runtuhnya Assad Disambut Sukacita Penduduk Suriah

HUKAMANEWS - Bagi yang bingung apa yang kini sedang terjadi di Suriah simak penjelasan pendakwah Syekh Muhammad Alfuli.

Diposting oleh akun X @4dr1an, dikutip pada Senin (10/12), banyak warga Suriah yang gegap gempita dan sukacita atas runtuhnya rezim Presiden Bashar al Assad.

Mengapa demikian?

Ternyata dari penjelasan Syekh Muhammad cukup membuat kita umat muslim meradang mendengar kekejaman dari Presiden Assad yang sudah digulingkan.

"Banyak yang mau tahu apa yang sebenarnya terjadi di Suriah. Saya buat video hari ini Lillahi Ta'ala, sebagai Insya Allah saksi buat saya di hari akhir," katanya.

Baca Juga: Rumor Bergabungnya Jokowi ke Partai Gerindra, Apakah Strategi Jokowi untuk Kuasai Jakarta Usai Ridwan Suswono Kalah?

"Saya bukan sebagai pendakwah atau ustadz dalam menerangkan soal ini, tetapi sebagai orang yang lahir besar di Timur Tengah, sebagai orang yang dulu tempat lahirnya satu negara dengan Suriah Mesir," jelas Syekh Muhammad.

Menurutnya, Suriah Mesir adalah satu negara, satu pemerintahan, satu presiden dan satu Perdana Menteri dulunya.

"Jadi saya tahu betul apa yang terjadi di Suriah teman-teman, ada tiga poin utama," katanya.

Pertama, Suriah dulunya dipimpin Rizieq Bassar Al Ashad, ayah dari Presiden Assad yang baru digulingkan.

Baca Juga: Diskon Besar di Akhir Tahun! Redmi Note 13 Pro Dapatkan Potongan 350 Ribu, Performa Gahar dan Kamera 200MP

"Mereka non muslim, mereka tidak percaya pada Allah SWT, silahkan cek sendiri apa itu aliran alawiyin atau mushayirun. Mereka bukan sunni, bukan syiah, mereka non muslim."

"Dan mereka bukan non muslim yang ingin hidup damai, yang ingin masuk pemerintah dengan biasa, tetapi mereka non muslim yang memusuhi agama Islam," katanya.

Rezim Assad ini begitu keji terhadap umat muslim, pernah di satu waktu di tahun 2011, ada satu orang Suriah yang ditangkap dan dipaksa oleh prajurit suruhan Assad untuk bersyahadat dengan kalimat yang diubah, dengan menggunakan kata Assad.