Untuk mendanai upaya ini, WHO telah menyusun rencana respons regional yang membutuhkan dana awal sebesar 15 juta dolar AS, atau sekitar Rp235 miliar.
Hingga saat ini, WHO telah mengeluarkan sekitar 1,45 juta dolar AS (Rp22,7 miliar) dari Dana Kontingensi untuk Keadaan Darurat mereka.
Dana ini akan digunakan untuk mempercepat upaya tanggap darurat, termasuk pengadaan peralatan medis, obat-obatan, dan perlengkapan pelindung bagi petugas kesehatan yang berada di garis depan.
“Kami telah mengeluarkan 1,45 juta dolar AS dari Dana Kontingensi untuk Keadaan Darurat WHO dan berencana untuk mengeluarkan lebih banyak lagi dalam beberapa hari mendatang. Kami juga meminta bantuan dari para donor untuk mendanai sisa rencana respons,” tambah Tedros.
Wabah Mpox ini menambah daftar panjang tantangan kesehatan global yang harus dihadapi oleh dunia, terutama setelah pandemi COVID-19 yang telah mengubah banyak aspek kehidupan manusia.
Namun, dengan koordinasi yang baik dan dukungan dari berbagai pihak, WHO berharap dapat menekan laju penyebaran penyakit ini dan meminimalisir dampak buruk yang ditimbulkan.
Pentingnya kolaborasi internasional dalam menghadapi wabah ini juga ditekankan oleh WHO.
Negara-negara yang terkena dampak diharapkan dapat saling bekerja sama, berbagi informasi, dan melibatkan komunitas lokal dalam upaya pencegahan dan penanganan Mpox. ***
Artikel Terkait
Wabah PMK, PPI Minta Pemerintah Tetapkan sebagai Wabah Nasional
CDC Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Wabah E.Coli dari Keju Susu Mentah
CoViNet, Jejaring Global WHO Untuk Deteksi Virus Corona, Langkah Krusial Dalam Memerangi Pandemi
Alert! Pria 59 Tahun Meninggal Dunia Akibat Flu Burung H5N2, Ini Penjelasan WHO
Menakutkan! Wabah Bakteri 'Pemakan Daging' Merebak di Jepang, Lebih dari 1000 Kasus Dilaporkan
Waspada! WHO Sebut Penyakit-Penyakit Ini Ancam Jadi Pandemi Berikutnya