Menurut Rasgon, para peneliti berencana melakukan eksperimen tambahan untuk mengetahui mekanisme pasti peningkatan virus West Nile berbasis Wolbachia di Culex tarsalis.
"Ini adalah penelitian pertama yang menunjukkan bahwa Tim juga menemukan bahwa peningkatan virus West Nile pada nyamuk yang terinfeksi Wolbachia terjadi bersamaan dengan penekanan gen yang terkait dengan respons imun anti-virus nyamuk."
Menurut Rasgon, para peneliti berencana melakukan eksperimen tambahan untuk mengetahui mekanisme pasti peningkatan virus West Nile berbasis Wolbachia di Culex tarsalis.
"Ini adalah penelitian pertama yang menunjukkan bahwa Wolbachia dapat meningkatkan patogen manusia pada nyamuk,” kata Rasgon.
"Hasilnya menunjukkan bahwa kehati-hatian harus dilakukan ketika melepaskan nyamuk yang terinfeksi Wolbachia ke alam untuk mengendalikan penyakit yang ditularkan melalui vektor pada manusia," kata Rasgon.
"Hasilnya menunjukkan bahwa kehati-hatian harus dilakukan ketika melepaskan nyamuk yang terinfeksi Wolbachia ke alam untuk mengendalikan penyakit yang ditularkan melalui vektor pada manusia." (*)
Artikel Terkait
Nyamuk Wolbachia dan Perjalanan Penemuan yang Kontroversial, Begini Asal Muasalnya!
Komjen (Pol) Dharma Pongrekun: Indonesia Jangan Mau Ditindas WHO Lewat Isu Kesehatan Nyamuk Wolbachia!
Dinas Kesehatan Kota Semarang Sebut Gunakan Wolbachia Lokal
Sudah Tiga Kali Warga Sumurboto Banyumanik Semarang Kembangkan Bibit Nyamuk Wolbachia
Kontroversi Nyamuk Wolbachia, Disebut Hasil Rekayasa Genetika Hingga Senjata Pemusnah Manusia, Begini Respons Kemenkes