Baca Juga: Ribuan Sampah Baliho Kampanye Pemilu 2024 menumpuk di Kota Salatiga
Berharap untuk menemukan bahwa Wolbachia akan memblokir infeksi virus West Nile dengan cara yang sama seperti memblokir virus Dengue, Rasgon dan rekan-rekannya termasuk para peneliti di Universitas Maryland, Departemen Kesehatan Negara Bagian New York dan Universitas Negeri New York di Albany menyuntikkan bakteri Wolbachia ke nyamuk Culex tarsalis betina dewasa.
Mereka kemudian membiarkan Wolbachia berkembang biak di dalam tubuh nyamuk dan memberi makan nyamuk tersebut dengan darah yang terinfeksi virus West Nile.
"Kami terkejut saat mengetahui bahwa infeksi Wolbachia tidak menghalangi virus West Nile pada nyamuk ini," kata Rasgon.
Baca Juga: Kisah Mbah Dahoeni, ODGJ Asal Salatiga yang Dibawa Berobat ke RSJ Magelang dengan Penuh Dramatis
"ebaliknya, nyamuk-nyamuk ini mempunyai tingkat infeksi virus West Nile yang jauh lebih tinggi tujuh hari setelah kami memberi mereka darah yang terinfeksi."
"Dengan kata lain, infeksi Wolbachia memungkinkan nyamuk untuk terinfeksi virus West Nile lebih cepat daripada kontrol yang kami lakukan.”
Hasilnya akan muncul di PLOS Neglected Tropical Diseases.
"Hasil kami menunjukkan adanya komplikasi yang tidak pernah diperkirakan sebelumnya, kemungkinan bahwa nyamuk yang menjadi resisten terhadap satu patogen akibat infeksi Wolbachia mungkin menjadi vektor yang lebih baik bagi patogen alternatif," kata Rasgon.
Menurut Rasgon, tim menduga Wolbachia dapat meningkatkan beberapa patogen pada nyamuk.
"Beberapa penelitian menunjukkan bahwa Wolbachia dapat meningkatkan beberapa parasit Plasmodium pada nyamuk, sehingga meningkatkan frekuensi penularan malaria pada hewan pengerat dan burung,” katanya.
Namun, tim tidak menduga bahwa Wolbachia akan meningkatkan infeksi nyamuk dengan virus West Nile yang patogen pada manusia.
"Dalam penelitian ini, kami terkejut menemukan bahwa infeksi Wolbachia justru meningkatkan, bukan menekan, infeksi nyamuk yang disebabkan oleh virus West Nile,” kata Rasgon
Tim juga menemukan bahwa peningkatan virus West Nile pada nyamuk yang terinfeksi Wolbachia terjadi bersamaan dengan penekanan gen yang terkait dengan respons imun anti-virus nyamuk.
Artikel Terkait
Nyamuk Wolbachia dan Perjalanan Penemuan yang Kontroversial, Begini Asal Muasalnya!
Komjen (Pol) Dharma Pongrekun: Indonesia Jangan Mau Ditindas WHO Lewat Isu Kesehatan Nyamuk Wolbachia!
Dinas Kesehatan Kota Semarang Sebut Gunakan Wolbachia Lokal
Sudah Tiga Kali Warga Sumurboto Banyumanik Semarang Kembangkan Bibit Nyamuk Wolbachia
Kontroversi Nyamuk Wolbachia, Disebut Hasil Rekayasa Genetika Hingga Senjata Pemusnah Manusia, Begini Respons Kemenkes