Baca Juga: RKUHAP Resmi Jadi UU, Ibas Tegaskan Demokrat Kawal Implementasi Demi Keadilan & Demokrasi
“Setiap botol selai buah naga yang terjual membawa cerita: tentang perempuan yang berdaya, warga lintas iman yang bekerja bersama, dan cinta pada bumi,” ujarnya.
Program ini, sambung Zahrotul, akan dilanjutkan dengan pendampingan intensif hingga terbentuk kelompok ecososiopreneur Temurejo yang mandiri dan mampu menjadi pusat pembelajaran ekonomi hijau.
Menutup kegiatan, ia menegaskan: “Temurejo bukan sekadar penghasil buah naga. Temurejo adalah penghasil harapan.”***
(Kontributor: Maydini)