climate-justice

Faith for Pulau Pari: Iman, Keadilan, dan Pertarungan Menolak Tenggelam

Minggu, 31 Agustus 2025 | 22:17 WIB
Faith for Save Pulau Pari. Sebuah dukungan Dukungan dari lintas iman untuk keadilan iklim, selamatkan laut dan kehidupan warga Pulau Pari dari ancaman krisis iklim

HUKAMANEWS GreenFaith - Pulau Pari, sebuah pulau kecil di Kepulauan Seribu, barangkali hanya noktah di peta Indonesia. Namun, di titik kecil itulah kini bergema suara yang melampaui batas ruang dan waktu: suara rakyat yang menuntut keadilan iklim. 

Setelah melewati perjalanan panjang, gugatan warga Pulau Pari terhadap perusahaan semen raksasa Holcim di Pengadilan Swiss bukan semata persoalan hukum, melainkan juga soal hak hidup, keberlangsungan generasi, dan martabat manusia. 

GreenFaith Indonesia hadir mendukung perjuangan ini, menegaskan bahwa krisis iklim bukan sekadar isu lingkungan, melainkan persoalan iman, nurani, dan tanggung jawab moral bersama.  

GreenFaith, gerakan lintas iman global yang memperjuangkan keadilan iklim, melihat Pulau Pari sebagai simbol perjuangan rakyat kecil yang berhadapan dengan kekuatan besar industri. 

“Kami berdiri bersama warga Pulau Pari karena krisis iklim adalah krisis moral. Tidak ada agama yang membenarkan perusakan bumi dan penyingkiran masyarakat dari tanah airnya,” ujar Parid Ridwanuddin, Manajer Program GreenFaith Indonesia. 

Senada dengan itu, Direktur GreenFaith Indonesia, Hening Parlan, menyerukan pentingnya solidaritas lintas agama dalam perjuangan menyelamatkan Pulau Pari. 

“Mari kita dukung para lintas agama untuk Save Pulau Pari. Kita semua dari lintas iman harus mendukung perjuangan ini karena agama mengajarkan bahwa laut dan semesta adalah milik untuk sesama. Tidak boleh diprivatisasi dan menjadi milik segelintir orang, apalagi kalau dieksploitasi bukan untuk kesejahteraan dan kemanfaatan,” ujarnya. 

Hening menegaskan kembali bahwa laut adalah ciptaan Allah yang harus disyukuri sebagai anugerah, bukan untuk dirusak apalagi diprivatisasi. 

Ingat, laut sama sekali tidak boleh dimiliki oleh kelompok-kelompok tertentu. Mari kita dukung para lintas agama untuk Save Pulau Pari. Faith for Pulau Pari,” serunya. 

Hening Parlan, Direktur GreenFaith Indonesia, menyerukan faith for save Pulau Pari

Dalam Islam, konsep fasad (kerusakan) jelas dilarang. Dalam Katolik, Paus Fransiskus melalui Laudato Si dan Laudato Deum menyerukan penghentian eksploitasi alam demi keuntungan ekonomi. 

Semua tradisi iman, dengan bahasa dan simbolnya masing-masing, berpijak pada satu pesan: bumi adalah titipan yang harus dijaga bersama. 

Pulau Pari kini menjadi titik temu pesan-pesan itu. Sebuah pulau kecil yang mengingatkan dunia bahwa keadilan iklim adalah panggilan iman sekaligus kewajiban moral. 

Dari Pulau Kecil ke Panggung Dunia

Perjuangan empat warga Pulau Pari—Asmania, Arif Pujiyanto, Mustaghfirin, dan Edi Mulyono—menembus hingga ke Pengadilan Swiss. Mereka bukan sekadar membawa gugatan hukum, melainkan membawa kesaksian hidup: rumah yang diterjang banjir rob, laut yang kehilangan ikannya, sumur yang terintrusi air asin, hingga penghidupan yang makin sulit karena krisis iklim.

Halaman:

Tags

Terkini

Banjir Sumatra dan Krisis Moral Ekologis Bangsa

Sabtu, 6 Desember 2025 | 22:05 WIB

Tragedi Sumatera, Ketika Kesucian Alam Dipertaruhkan

Kamis, 4 Desember 2025 | 14:07 WIB