Jika Bali serius ingin menjaga harmoni antara pariwisata dan pelestarian lingkungan, maka penggunaan energi bersih adalah keharusan, bukan pilihan.
Apalagi dalam konteks global saat ini, wisatawan semakin sadar akan isu lingkungan dan cenderung memilih destinasi yang mendukung prinsip keberlanjutan.
Investasi Energi Terbarukan Adalah Investasi Masa Depan
Membangun infrastruktur energi terbarukan memang butuh investasi awal yang tidak sedikit.
Namun, jika dihitung dalam jangka panjang, biaya ini justru jauh lebih efisien dibanding harus terus memperbaiki sistem sentralistik yang rawan gangguan.
Bali bisa menjadi model daerah mandiri energi pertama di Indonesia jika komitmen ini dijalankan dengan konsisten.
Dengan dukungan dari sektor publik dan swasta, serta regulasi yang memihak pada pembangunan EBT, bukan hal mustahil Bali bisa bebas dari krisis listrik.
Baca Juga: Menepi dari Asap, Menjemput Energi Bersih
Langkah ini juga akan membuka lapangan kerja baru di sektor teknologi hijau dan memberdayakan masyarakat lokal untuk ikut ambil bagian dalam menjaga ketahanan energi.
Belajar dari Blackout, Bergerak ke Arah yang Benar
Kejadian pemadaman listrik total di Bali bukan sekadar insiden teknis, tapi momentum pembelajaran penting.
Ini adalah waktu yang tepat untuk bergerak ke arah yang lebih mandiri, adil, dan berkelanjutan dalam pengelolaan energi.
Bali sudah diberkahi dengan potensi alam yang luar biasa, sekarang tinggal bagaimana komitmen pemerintah dan masyarakat untuk benar-benar memanfaatkannya.
Baca Juga: Kereta Api Indonesia Prioritaskan Kelestarian Lingkungan
Transisi ke energi terbarukan bukan hanya soal menyelamatkan lingkungan, tetapi juga soal menjaga kehormatan dan masa depan Bali sebagai destinasi dunia.