Selain itu, masjid ini memiliki sistem konservasi air dengan menampung air hujan ke dalam sumur resapan dan digunakan kembali untuk keperluan wudhu dan sanitasi.
Pengelolaan sampah di masjid ini juga dilakukan dengan metode Tungku Bakar Sampah (TBS) yang dilengkapi dengan sistem penyaring asap untuk mengurangi polusi udara.
3. Masjid Salman ITB, Bandung
Sebagai bagian dari lingkungan Institut Teknologi Bandung (ITB), Masjid Salman mengadopsi konsep ecomasjid yang didukung oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Salah satu inisiatifnya adalah pemanfaatan energi terbarukan untuk kebutuhan listrik masjid.
Baca Juga: Perempuan dan Hutan: Spiritualitas yang Menyatukan Kehidupan dalam Menghadapi Krisis Lingkungan
4. Masjid At-Tanwir, Jakarta
Masjid ini terletak di kompleks gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Jakarta. Salah satu inovasi ramah lingkungan yang diterapkan adalah penggunaan sel tenaga surya untuk memproduksi listrik.
Selain itu, air bekas wudhu dimanfaatkan kembali untuk menyiram tanaman dan digunakan pada kloset, sehingga dapat mengurangi pembuangan air secara sia-sia.
Masjid At-Tanwir telah memenuhi standar Jakarta Green Building sesuai dengan Peraturan Gubernur DKI Jakarta.
5. Masjid Istiqlal, Jakarta
Sebagai salah satu masjid terbesar di Asia Tenggara, Masjid Istiqlal juga turut berpartisipasi dalam gerakan ramah lingkungan.
Baca Juga: Rahasia Leluhur Sunda dalam Menjaga Alam, Pesan Kuno yang Bisa Selamatkan Lingkungan Hari Ini!
Masjid ini menggunakan sumber daya listrik terbarukan yang berasal dari panel surya yang dipasang di atap lorong masjid.
Daya yang dihasilkan dapat memenuhi kebutuhan listrik hingga 6-7% dari konsumsi total masjid.