Mereka membawa kantong belanja sendiri, menggunakan wadah makan dan botol minum yang dapat digunakan kembali, serta menghemat air dan listrik.
Di sisi lain, laki-laki lebih aktif dalam aksi yang bersifat publik, seperti menandatangani petisi, berdonasi, mengadakan kampanye lingkungan, hingga menegur orang yang buang sampah sembarangan.
Perspektif Unik Tentang Gender dan Lingkungan
Survei ini membuka diskusi menarik tentang bagaimana gender memengaruhi cara seseorang memahami dan merespons isu lingkungan.
Perempuan cenderung mengambil tindakan kecil namun konsisten di ruang privat, sementara laki-laki lebih berani mengambil sikap di ruang publik.
Lantas, apakah ini berarti salah satu gender lebih peduli atau lebih efektif dalam menjaga lingkungan?
Jawabannya tidak sesederhana itu.
Keduanya saling melengkapi. Upaya kecil yang dilakukan perempuan menjadi pondasi penting, sementara aksi publik yang diambil laki-laki memberikan dampak yang lebih luas.
Hasil survei ini seharusnya menjadi pengingat bagi semua pihak bahwa perubahan iklim bukan hanya tentang pengetahuan atau aksi individu, tapi juga kolaborasi lintas gender.
Dengan memadukan kekuatan laki-laki dan perempuan, langkah menuju lingkungan yang lebih baik bisa lebih cepat tercapai.
Bagaimana menurut Anda? Sudahkah Anda berkontribusi untuk lingkungan hari ini?***