8. 20 November – Urbanisasi, Transportasi, dan Pariwisata
Urbanisasi yang pesat memerlukan perencanaan kota yang hijau dan ramah lingkungan. Transportasi berkelanjutan dan pariwisata yang tidak merusak alam juga akan dibahas sebagai solusi jangka panjang.
9. 21 November – Alam dan Keanekaragaman Hayati, Masyarakat Adat, Kesetaraan Gender, Lautan dan Wilayah Pesisir
Masyarakat adat sering kali menjadi garda depan dalam pelestarian alam. Hari ini dikhususkan untuk menghormati dan melibatkan mereka dalam diskusi, bersama dengan isu gender dan perlindungan laut yang kian mendesak.
Baca Juga: Di Depan Komisi XIII DPR RI, Menteri HAM Natalius Pigai Tak Punya Program 100 Hari Pertama Kerja
10. 22 November – Negosiasi Akhir
Sebagai penutup, para delegasi akan menyepakati poin-poin penting dari pertemuan ini yang akan dituangkan dalam deklarasi COP29. Hasil akhir ini diharapkan mencakup target yang lebih ambisius untuk mengurangi dampak perubahan iklim.
COP29 menjadi panggung penting bagi dunia untuk membuktikan bahwa perubahan iklim bukan hanya sekadar wacana, melainkan isu nyata yang membutuhkan aksi segera.
Dengan tema-tema yang dibahas secara spesifik, diharapkan COP29 akan menjadi titik balik dalam perjuangan menjaga bumi.
Keseriusan dunia dalam menangani perubahan iklim terlihat dari upaya yang dilakukan di setiap bidang, mulai dari pendanaan, inovasi teknologi, hingga kebijakan yang lebih inklusif.
Melalui COP29, kita berharap agar langkah-langkah konkret dapat segera diimplementasikan untuk menyelamatkan bumi bagi generasi mendatang.
Konferensi ini juga menjadi pengingat bagi kita semua bahwa krisis iklim adalah tanggung jawab bersama yang tidak bisa ditunda lagi.***