Program ini merupakan langkah konkret dari Gereja untuk mengimplementasikan ajaran iman Kristen dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam upaya menjaga lingkungan.
Salah satu contoh nyata dari penerapan program GERMASA di GPIB Paulus adalah pelaksanaan ibadah yang lebih ramah lingkungan.
Menurut Rommi Matheos, "Di GPIB Paulus, kami ketika beribadah sudah tidak lagi pakai kertas, namun mulai paperless dan kami sediakan tempat sampah pilih agar jemaat mampu memilih sampah sesuai jenisnya."
Langkah ini menunjukkan komitmen Gereja untuk mengurangi dampak lingkungan dari kegiatan keagamaan dan mendorong jemaat untuk lebih sadar lingkungan.
Kunjungan Greenfaith Indonesia: Kolaborasi untuk Keberlanjutan
Kunjungan Greenfaith Indonesia ke GPIB Paulus Jakarta menjadi salah satu bentuk kolaborasi antara organisasi keagamaan dan lingkungan untuk mewujudkan alam semesta yang lebih baik.
Greenfaith Indonesia adalah sebuah gerakan lintas agama yang bertujuan untuk memperkuat kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan melalui pendekatan spiritual.
Baca Juga: Blak-Blakan Jusuf Hamka: Ketum Golkar Diincar 'Orang Powerful', Saya Takut Terzolimi
Dengan melibatkan komunitas agama, Greenfaith Indonesia berusaha untuk mengintegrasikan nilai-nilai spiritual dan etika lingkungan dalam kehidupan sehari-hari.
Kampanye yang diusung oleh Greenfaith Indonesia sejalan dengan prinsip-prinsip dasar ajaran Kristen, terutama dalam hal pelestarian ciptaan Tuhan.
Kunjungan ini tidak hanya mempererat hubungan antara Greenfaith Indonesia dan GPIB Paulus, tetapi juga menjadi momentum untuk memperluas pengaruh gerakan ini ke komunitas yang lebih luas.
Mengambil Langkah Nyata untuk Masa Depan yang Lebih Baik
Keberlanjutan lingkungan merupakan tanggung jawab bersama yang memerlukan partisipasi dari berbagai elemen masyarakat, termasuk komunitas agama.