Artinya, ketika Indonesia menerima gelar ini, dunia pada dasarnya sedang berkata bahwa komitmen iklim Indonesia berada di jalur yang mengkhawatirkan.
Apa yang Sebenarnya Dituntut Generasi Muda Indonesia?
Melalui dokumen NYS 2025, para aktivis mengarahkan empat tuntutan utama kepada pemerintah.
Empat tuntutan tersebut menjadi rangkuman aspirasi generasi muda yang merasa masa depan mereka dipertaruhkan:
1. Mengesahkan kebijakan keadilan iklim yang melibatkan masyarakat terdampak secara langsung.
2. Menghentikan “solusi palsu” dan menggantinya dengan strategi nyata untuk mempercepat transisi energi Indonesia yang adil bagi semua.
3. Meningkatkan pendanaan aksi iklim, baik dari anggaran negara maupun kerja sama internasional.
4. Mengutamakan solusi berbasis rakyat, bukan kepentingan elit atau industri besar.
Baca Juga: Temurejo Bangkit Lewat Selai Buah Naga, Wirausaha Hijau dan Inklusi Tuli Jadi Sorotan
Para aktivis juga menekankan bahwa “generasi muda sangat peduli isu ini, karena menyangkut masa depan kami”, sebagaimana dikutip dari The Jakarta Post (21 November 2024).
Sentimen ini mencerminkan peningkatan kesadaran anak muda tentang risiko masa depan, mulai dari ancaman gagal panen hingga potensi kehilangan wilayah pesisir akibat naiknya permukaan laut.
Kenapa Dunia Menekan Indonesia?
Indonesia adalah salah satu negara dengan emisi terbesar di dunia, terutama karena deforestasi, industri batu bara, dan konsumsi energi fosil yang masih dominan.
Dalam berbagai laporan internasional, seperti Climate Action Tracker, komitmen iklim Indonesia sering berada di kategori “tidak memadai”.
Dengan posisi strategis di Asia Tenggara dan sebagai negara kepulauan terbesar, dunia mengharapkan Indonesia menjadi pemimpin regional dalam transisi energi, bukan sebaliknya.
Artikel Terkait
Tanam Pohon dan Efisiensi Energi Warnai Aisyiyah Cadre Camp Jawa Tengah
1000 Cahaya Muhammadiyah Latih Guru Sekolah dan Pesantren Jadi Pionir Transisi Energi Indonesia
Prof. Prabang Ajak Kader Muhammadiyah Rawat Bumi dengan Iman dan Tindakan
UAD dan 1000 Cahaya Muhammadiyah Menyalakan Transisi Energi dari Kampus ke Kehidupan
Dunia Panas Ekstrem, COP30 Diharapkan Jinakkan Emisi, tapi Pasar Karbon Indonesia Malah Bikin Khawatir?